Publik tentu masih ingat dengan sosok Margriet Christina Megawe dalam kasus pembunuhan bocah bernama Angeline Megawe. Margriet Megawe merupakan otak dari pembunuhan Angeline Megawe yang kini tengah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II-A Kerobokan.
Margriet Megawe menjalani pidana seumur hidup di LPP Kelas II-A Kerobokan. Kabar terbaru Margriet, kini lebih aktif memelihara kucing di tengah kesehariannya sebagai seorang narapidana di LPP Kelas II-A Kerobokan.
"Margaret saat ini baik-baik saja, sehat. Setiap pagi itu berjemur di depan pura, ada tempat dia sering berjemur dan rajin ngasi makan kucing. Karena ada beberapa kucing di sana dia yang ngasi makan sering," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LPP Kelas II-A Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani kepada detikBali di Lapas Kelas II-A Kerobokan Rabu (17/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andiyani mengungkapkan, Margriet sebenarnya dalam keadaan sehat. Hanya saja pada Rabu, 17 Agustus 2022 ini ia dalam kondisi sedikit lemas karena baru menjalani vaksinasi booster COVID-19.
"Jadi agak lemas, tadi saya jenguk ke kamarnya dia sedang tidur. Tapi dalam keadaan biasa," jelas Andiyani yang menjabat sebagai Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Denpasar itu.
Menurut Andiyani, usia Margriet kini sudah memasuki senja. Meski demikian, Margriet masih bisa jalan-jalan di sekitar LPP Kelas II-A Kerobokan untuk berolahraga.
Margriet sangat suka dengan kucing. Bahkan ia sengaja mencarikan lauk agar kucing-kucing di LPP Kelas II-A Kerobokan bisa mendapatkan makanan.
"Ya dia suka kucing, dia kasih makan kucing itu dia yang memang sengaja nyariin lauk untuk dikasih kucing itu. Itu setiap hari, kegiatan rutin kali ya. Ada beberapa tapi satu yang sayang sama Margriet," jelasnya.
Di sisi lain, Andiyani mengungkapkan bahwa Margriet merupakan narapidana yang awalnya sama sekali tidak bergaul dengan warga binaan pemasyarakatan (WBP) lainnya. Namun kini ia sudah mulai berinteraksi dengan teman-teman di LPP Kelas II-A Kerobokan.
"Ya dulunya malah sama sekali tidak pernah bergaul, tapi sekarang sudah mulai bergaul sama teman-temannya. Sama petugas juga koperatif dan setiap pagi dia sudah olahraga jalan-jalan keliling," ungkap Andiyani
"Ya memang pendiam orangnya. Tapi kalau kita tanya sedang apa gimana keadaannya baik, ya kooperatif. Bergaul biasa cuma ya kalau tidak ditanya ya diam saja," imbuhnya.
Seperti diketahui, dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI, negara memberikan remisi kepada narapidana yang memenuhi syarat. Margriet sendiri tidak mendapatkan remisi karena ia divonis bersalah sebagai otak pembunuhan Angeline Megawe dengan pidana penjara seumur hidup.
"Nggak dapat remisi yang seumur hidup. Jadi (pidana) seumur hidup (di LPP Kelas II-A Kerobokan sekarang) ada empat, yang terpidana mati ada dua. Itu mereka tidak berhak mendapatkan remisi," ungkap Andiyani.
(kws/kws)