Diduga Patah Hati Diputus Pacar, Remaja di Bangli Nekat Gantung Diri

Diduga Patah Hati Diputus Pacar, Remaja di Bangli Nekat Gantung Diri

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Rabu, 17 Agu 2022 17:02 WIB
Lokasi gantung diri remaja di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Foto: Lokasi gantung diri remaja di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. (Dok. Polres Bangli)
Bangli -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan

Seorang remaja di Kabupaten Bangli, Bali berinisial IMS (28) nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri. Ia nekat gantung diri diduga karena hubungan asmara diputus oleh pacarnya.

"Motif patah hati masalah asmara, diputus pacar," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Bangli Iptu I Wayan Sarta dalam keterangannya kepada detikBali, Rabu (17/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa remaja gantung diri tersebut diketahui pada Selasa, 16 Agustus 2022 sekitar pukul 16.00 WITA dan dilaporkan sekitar pukul 16.30 WITA. Peristiwa itu terjadi di kebun jeruk di kawasan Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Sarta mengatakan, ayah korban berinisial INM awalnya melihat korban pergi dari rumahnya tanpa berbicara apa-apa menuju kebun jeruk pamannya berinisial JWM pada Selasa, 16 Agustus 2022 sekitar pukul 09.30 WITA.

ADVERTISEMENT

Kemudian sekitar pukul 15.30 WITA, orang tua korban pergi menuju kebun jeruk milik JWM untuk memberi makan ayam. Sesampai di kebun jeruk, INM tidak melihat anaknya IMS di rumah yang ada di sana. Namun ia melihat baju yang semula tergantung rapi menjadi berantakan. Kemudian tali plastik warna biru yang dipakai untuk menggantung baju tidak ada.

Melihat hal itu, INM merasa curiga dan mencari keberadaan anaknya di seputaran kebun. Sekitar pukul 16.00 WITA, INM melihat anaknya telah meninggal dunia tergantung di pohon dengan ketinggian kurang lebih 4 meter dengan menggunakan tali plastik warna biru.

Melihat anaknya tewas tergantung di pohon, INM kemudian menghubungi kakak korban berinisial IWS (30). IWS kemudian menuju ke lokasi gantung diri bersama dengan warga. Warga kemudian membantu menurunkan korban dari atas pohon.

Sarta mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas pondok bersalin desa (Polindes) ditemukan bekas jeratan tali pada leher, adanya pengeluaran feses, ada keluar sperma pada penis dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah.

"Setelah dilaksanakan koordinasi dengan pihak keluarga, pihak keluarga menerima kejadian tersebut dengan ikhlas meninggal murni karena gantung diri dengan membuat surat pernyataan," jelas Sarta.




(kws/kws)

Hide Ads