.webp)
Masing-masing kelompok peserta yang mengikuti lomba ini tampil dengan kreasinya. Ada yang mendeklarasikan sepedanya dengan konsep garuda, lembu, banteng, barong, jukung atau perahu nelayan dan ikan-ikanan.
Salah satu yang menyedot perhatian ada sepeda hias bentuk kendaraan perang lengkap dengan amunisinya.
"Idenya mengenai kendaraan perang. Ini tank dan yang dua itu bomnya," kata Guru Seni dan Budaya SMPN 3 Kediri, I Ketut Nada (60), jelang para siswanya putar pedal.
Konsep itu sengaja diangkat pihak sekolahnya sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa perjuangan para pahlawan yang bertempur sebelum dan sesudah Indonesia diproklamasikan.
Demi membuat dekorasi tank dan dua amunisinya, pihaknya sampai merogoh uang Rp 2 juta. Dekorasi tank dan dua amunisi itu dibuat dari bahan kardus dengan rangka bambu.
"Bikinnya kalau tidak salah sekitar sepuluh harian. Saya ingin sekolah saya menang. Kebetulan Desember 2022 ini saya pensiun. Jadi ingin punya karya terakhir," pungkasnya.
Selain sepeda hias yang dilombakan, acara tersebut juga dimeriahkan dengan parade dari Pramuka Kwartir Kecamatan Tabanan, parade sepeda ontel dari lima komunitas, Barong Bangkung Ganas Kids dari Banjar Sakenan Belodan, dan Barongsai dari Sanggar Pusaka Cattra.
(nor/nor)
