Rentetan Skenario Irjen Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

Rentetan Skenario Irjen Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

Tim detikNews - detikBali
Minggu, 14 Agu 2022 20:57 WIB
Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo berfoto bersama Brigadir Yoshua dan anggotanya yang lain (foto: istimewa)
Irjen Ferdy Sambo berfoto bersama para ajudannya. Foto: Istimewa
Denpasar -

Irjen Ferdy Sambo diduga merencanakan pembunuhan Brigadir Yoshua alias Brigadir J sehari sebelumnya. Irjen Ferdy sambo mengeksekusi ajudannya itu di rumah pribadi Ferdy Sambo yang ada di Jl Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Berikut Skenario Irjen Ferdy Sambo Rencanakan Pembunuhan Brigadir J

Dengar Laporan Sopir Istri

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferdy Sambo yang awalnya berada di Mabes Polri datang lebih dahulu, dia datang bersama sejumlah ajudan. Kemudian datanglah rombongan dari Magelang yakni istri Sambo, Putri Chandrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal (RR), Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Kuat Ma'ruf, dan Susi.

Ferdy langsung menemui istrinya untuk mengonfirmasi mengenai peristiwa yang disebut sebagai peristiwa pelecehan. Diduga, Ferdy mendapat informasi awal dari sopir istrinya, Kuat Ma'ruf pada malam sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Sambo Minta Bripka RR Bunuh Brigadir J

Di lantai 3 rumah Saguling, Ferdy Sambo kemudian memanggil Ricky dan menyampaikan bahwa istrinya telah dilecehkan. Sambo kemudian meminta kesediaan Ricky untuk membunuh Yoshua, namun Ricky menolak. Kemudian Sambo meminta Ricky memanggil Richard Eliezer.

Kepada Richard, Sambo tak lagi bertanya soal kesediaan menembak, namun langsung mengatakan bahwa Richard harus menembak Yoshua begitu diperintahkan, karena Yoshua telah melecehkan Putri. Sementara Ricky diminta mengambil pistol HS yang biasa dibawa oleh Yoshua. Pistol itu ada di salah satu mobil yang terparkir di garasi. Sambo meminta magasin pistol HS itu diisi penuh. Setelah magasin terisi, pistol itu dibawa oleh Ferdy Sambo.
Rombongan Bergerak ke Rumah Dinas

Setelah rencana dibuat, rombongan Putri Chandrawathi, yang disertai Ricky, Kuat dan Yoshua, lalu bergerak dari rumah pribadi ke rumah dinas Ferdy Sambo yang jaraknya kurang lebih 500 meter. Tak lama kemudian, Ferdy Sambo bersama rombongan yang membawanya dari Mabes Polri bergerak menuju rumah dinas.

Sambo Pakai Sarung Tangan

Sebelum memasuki rumah dinas, Ferdy Sambo mengenakan sarung tangan warna gelap. Bersarung tangan dan membawa pistol HS 9, Ferdy Sambo mengendap-endap masuk ke dalam rumah. Salah seorang saksi yang saat itu berada tak jauh dari rumah melihat pistol tersebut sempat terjatuh, lalu dipungut oleh Ferdy Sambo. Sambo tak menyadari aksinya memungut kembali pistol yang terjatuh dilihat oleh seorang saksi.

Eksekusi Dilakukan

Kemudian berlanjut ke dalam rumah dinas. Di ruangan tengah rumah dinas itu awalnya ada Ferdy Sambo, Richard, Ricky, dan Kuat. Putri ada di dalam kamar depan tangga. Sementara Yoshua ada di ruang lain. Ferdy lalu meminta Yoshua dipanggil.

Setelah tiba di ruang tengah, Yoshua saat itu diminta langsung duduk. Ferdy kemudian memanggil Richard yang sedang berada di lantai atas. Begitu tiba di ruang tengah, Richard diminta untuk menembak Yoshua. Sempat ragu, setelah diteriaki setidaknya tiga kali, Richard akhirnya menembak Yoshua.

Tembaki Dinding Pakai Pistol Brigadir J

Kemudian di sinilah Sambo beraksi. Dia memegangkan pistol HS 9 ke tangan Yoshua. Dari posisi itu, Ferdy menembak ke dinding agar seolah terjadi tembak menembak. Mengenai kejadian ini, telah diungkap oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak-menembak, Saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik Saudara J ke dinding berkali-kali untuk membuat kesan seolah telah terjadi tembak-menembak," kata Sigit dalam konferensi pers 10 Agustus 2022 lalu.

Namun penyidik belum berhenti sampai di sana. Penyidik sedang mendalami apakah Ferdy hanya sebatas memerintahkan Bharada E atau ikut menembak langsung.

"Mengenai hal itu sedang didalami penyidik," ujar Sigit.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Buntut Kasus AKP Dadang, Polri Bakal Evaluasi Penggunaan Senpi"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Hide Ads