Dewan Pendidikan Kabupaten Jembrana, Rabu (10/8/2022) mendesak pembongkaran material atap bangunan gedung SDN 4 Melaya dipercepat. Mengingat kerusakan atap bangunan sudah sangat parah dan membahayakan anak-anak sekolah dan juga para guru.
Hal tersebut disampaikan langsung salah satu anggota dewan pengawas pendidikan Jembrana I Wayan Wasa, saat melakukan pengecekan langsung kondisi SDN 4 Melaya. "Mengerikan kondisi ini. Sangat parah rusaknya," kata Wasa.
Berdasarkan keterangan dari pihak sekolah, kata Wasa, sekolah rusak dari tahun 2018, lalu secara bertahap rusak hingga kerusakan yang sangat parah. Karena ada rentang waktu hingga 5 tahun sejak awal sekolah rusak, Wasa melihat terkesan ada pembiaran dari pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan Sampai ada kesan pembiaran ini. Tidak boleh seperti itu," ucapnya.
Karena sudah dipandang sangat membahayakan bagi anak anak sekolah, pihaknya langsung berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera dilakukan pembongkaran material bangunan agar tidak membahayakan siswa. "Dalam Minggu ini harus dibongkar, diturunkan genting dan kap bajanya, biar siswa aman dan nyaman," tegasnya.
Selain itu, kata Wasa, ruang tempat belajar yang menggunakan tempat parkir halaman sekolah itu, akan diusulkan untuk dibuatkan ruang sekolah semi permanen dengan dinding triplek dan atap asbes agar sedikit lebih nyaman bagi para murid. Sehingga tidak kepanasan atau kehujanan saat belajar.
"Kita akan koordinasikan. Bagaimanapun caranya, anak anak ini harus aman dan nyaman belajar," ujarnya.
Wasa menambahkan, terkait rehabilitasi maupun pembagunan sekolah ke depan, harus ada evaluasi penggunaan material untuk bangunan sekolah. Penggunaan rangka baja yang saat ini hampir di semua sekolah, harus diklasifikasikan tidak semua sekolah menggunakan rangka baja karena lebih cepat rusak. Kerena menurutnya, menggunakan kayu lebih baik dan tahan lama daripada rangka baja ringan.
Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Jembrana Ida Bagus Susrama mengatakan, mendesak Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pembongkaran bangunan yang rusak. "Ini harus segera dibongkar. Sangat urgent sekali ini" kata Susrama saat di konfirmasi detikBali, Rabu (10/8/2022).
Sebelumnya diberitakan, SD 4 Melaya di Jembrana Bali mengalami rusak berat. Karena jumlah ruang kelas terbatas, maka proses belajar mengajar digelar di ruangan terbuka.
Siswa-siswi kelas IV dan kelas VI terpaksa menggunakan lapangan parkir yang berukuran sekitar 5 x 9 meter untuk ruang belajar. Tempat Parkir itu disekat dengan papan meja pingpong, kemudian dibagi menjadi dua ruangan untuk digunakan sebagai tempat belajar siswa-siswi di dua kelas.
Atas kondisi itu, Ni Komang Ayu Cipta Dewantari (12) murid kelas VI SD, mengaku ingin kembali belajar di dalam kelas. Karena selama ruangan kelas rusak, ia dan teman-temannya harus belajar di lapangan parkir sekolah.
"Pingin banget belajar di kelas," kata Ayu Selasa (9/8/2022).
(kws/kws)