Bocah bernama Ni Komang AD (5), yang meninggal dunia akibat tertimpa pohon albasia di wilayah Desa Wisma Kerta, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Bali, akan diaben pada Jumat (29/7/2022). Proses ngaben akan dilakukan bersamaan dengan ngaben massal di desa tersebut.
Saat detikBali menyambangi rumah duka, Selasa (26/7/2022), tampak suasana sedih masih menyelimuti keluarga korban. Pihak keluarga juga baru saja selesai acara di setra desa setempat.
Paman korban, Jro Nyoman Gana (50), saat ditemui di Banjar Dinas Tangkup Anyar, Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen, mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas atas kepergian Ni Komang AD. Meski kesedihan masih menyelimuti keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dari pihak keluarga sudah berusaha ikhlas dengan kepergian mendiang, walaupun demikian suasana duka masih menyelimuti keluarga kami, karena kepergian mendiang terlalu cepat bagi kami, apalagi mendiang meninggalkan kami semua dengan cara seperti itu," kata Jro Gana.
Jro Gana mengungkapkan, Selasa pagi sekitar pukul 07.00 Wita, mendiang tiba dari rumah sakit dan langsung dilakukan prosesi pemandian di rumah. Setelah itu sekitar pukul 08.00 Wita, jenazah Ni Komang AD diantar menuju Setra Desa Tangkup.
"Mendiang akan kami aben pada Jumat (29/7/2022), karena kebetulan desa kami akan melaksanakan ngaben massal, tadi setelah selesai prosesi di setra, langsung dilakukan prosesi upacara ngayud, kemudian ngedetin, dan beberapa proses selanjutnya di tempat pengabenan, semoga saja acara berjalan lancar sampai puncak acara nanti," kata Jro Gana.
Sementara itu, Kapolsek Sidemen AKP I Wayan Gede Mudana melalui Kanit Reskrim Ipda I Wayan Murdana mengatakan, sampai saat ini peristiwa tersebut masih dalam proses penyelidikan. Enam penebang pohon juga masih berada di Polsek Sidemen.
"Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini. Selain itu, keenam orang penebang pohon tersebut masih berada di Polsek Sidemen," kata Ipda Murdana.
Diberitakan, Ni Komang AD tewas tertimpa pohon pada Senin (25/7/2022). Ia mengalami luka serius di kepala dan sempat dirawat selama tiga jam di rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Perbekel Desa Wisma Kerta, I Wayan Suyasa (48) mengatakan, ketika penebangan pohon, ibu kandung korban Ni Ketut S (35), berhenti di dekat TKP membonceng anaknya, namun, ia berhenti terlalu ke depan. Nahas pohon yang ditebang jatuh ke areal jalan dan rantingnya mengenai ia dan sang anak.
"Sebenarnya saat akan ditebang sudah ada yang jaga, tapi ibu kandung korban berhenti terlalu ke depan dan saat itu korban sedang dibonceng di belakang," kata Suyasa, Senin (25/7/2022) malam.
(irb/irb)