Tokoh Muda Buleleng Kritik Kebijakan Pembangunan Gubernur Bali

Tokoh Muda Buleleng Kritik Kebijakan Pembangunan Gubernur Bali

Tim detikBali - detikBali
Senin, 25 Jul 2022 17:10 WIB
Waketum DPP Persadha Nusantara Gede Suardana
Foto: Waketum DPP Persadha Nusantara Gede Suardana. (dok. Persadha Nusantara)
Buleleng -

Kebijakan pembangunan fisik yang dilakukan secara masif mendapat kritik dari tokoh muda Buleleng. Gubernur Bali Wayan Koster dinilai lebih suka membangun fisik di Buleleng daripada membangun sumber daya manusia Bali Utara.

"Sekali lagi bukti nyata bahwa selera Gubernur Koster lebih suka membangun tower dengan biaya Rp 418 miliar dalam setahun daripada melanjutkan sistem pendidikan SMA Bali Mandara yang hanya memerlukan dana Rp 4 miliar per tahun. Lebih suka membangun tower dan mematikan sistem pendidikan SMA Bali Mandara," kata Waketum Persadha Nusantara Dr Gede Suardana kepada media, Senin (25/7/2022).

Suardana mengatakan terjadi sebuah paradoks dari beberapa kebijakan pembangunan di Buleleng oleh Gubernur Bali yang berasal dari Buleleng ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam semester pertama Tahun 2022 ini, Gubernur Koster dinilai membuat kebijakan yang di luar nalar publik.

Suardana mengatakan Gubernur Koster bersikukuh "mematikan" sistem pendidikan berasrama SMA Bali Mandara. Persekolahan yang berhasil mengangkat derajat anak-anak miskin di Bali menjadi cerdas dan sejahtera

ADVERTISEMENT

Dan, kemudian yang mencengangkan, Gubernur Koster membangun tower yang diberi nama Turyapada Tower KBS 6.0 Kerti Bali. Ambisinya tower ini bakal menyaingi Menara Eiffel, Tokyo Tower atau tower/menara tinggi lainnya di belahan dunia lain. Tower komunikasi dilengkapi sarana dan prasarana pariwisata.

"Gubernur Koster begitu berambisi membangun infrastruktur dengan biaya yang sangat besar. Untuk tower ini saja, biayanya tak tanggung-tanggung sebesar Rp 418 M. Biaya yang sangat besar di masa masyarakat sedang pemulihan kesehatan dan ekonomi," kata Suardana.

Pembangunan infrastruktur lainnya seperti PKB, penataan area parkir Pura Besakih, jalan Tol, Shortcut, yang seluruhnya hampir menelan biaya Rp 12 triliun. Untuk pembiayaan PKB, dananya yang hasil pinjaman dana PEN hampir mencapai Rp 2,5 triliun. Uang sebesar itu dengan begitu mudahnya ia rogoh dari kantong APBD.

Sementara, SMA Bali Mandara yang dalam satu dasa warsa berhasil mengangkat derajat intelektual dan kesejahteraan anak-anak miskin di Bali yang memerlukan dana hanya Rp 4 miliar per tahun, Gubernur Koster mengaku tidak memiliki anggaran di APBD.

Gubernur Koster memiliki uang Rp 418 miliar yang akan dihabiskan dalam waktu setahun membangun tower yang digadang-gadang menyaingi menara Eiffel, sedangkan ia mengaku tak memiliki dana hanya sebesar Rp 4 miliar untuk sistem pendidikan SMA Bali Mandara.

"Sangat miris karena ia sepertinya begitu bangga bisa membangun tower yang belum jelas hasilnya sementara dengan arogan "mematikan" program SMA Bali Mandara yang telah terbukti bermanfaat untuk masa depan anak-anak Bali," kritik tokoh muda asal Buleleng ini.

Sementara Gubernur Bali Wayan Koster menyebut pembangunan Turyapada Tower merupakan pemenuhan janji politiknya kepada masyarakat Buleleng. Turyapada Tower dibangun untuk mengatasi terbatasnya jangkauan siaran televisi (blank spot), khususnya di wilayah Buleleng.

Tower ini pun diperkirakan mampu mengoptimalkan siaran televisi digital dengan jangkauan 80 persen di wilayah Buleleng, Jembrana dan Karangasem. Selain itu menurutnya tower ini nantinya akan memiliki fasilitas yang multifungsi yang akan dilengkapi dengan museum alat komunikasi, planetarium, restoran putar 360 derajat dan jembatan kaca.

"Kawasan Turyapada Tower bersifat terpadu yang ramah lingkungan, indah, dan sangat keren, karena berisi kebun bunga, kebun buah, area bermain anak, glamping, flying fox, UMKM, dan restoran. Untuk kenyamanan pengunjung disiapkan area parkir seluas 1 Hektare, dan disiapkan gondola yang bergerak sepanjang 1,4 Km dari area parkir menuju Turyapada Tower," katanya saat menghadiri upacara ngeruwak, nyapuh awu lan mulang dasar di kawasan proyek Turyapada Tower, pada Sabtu (23/7/2022).




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads