Bocah yang ditemukan telantar di Jalan Bedugul, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar ternyata dipisahkan oleh ibunya bernama Dwi Novita Murti (32) dari ayah kandung pada 2021 lalu. Dwi Novita Murti membawa kabur anaknya pada Umanis Galungan dan sempat mengaku akan diajak belanja.
"Iyaa 2021 (diambil), pas Umanis Galungan diambil ke rumah, bilang diajak belanja, terus nggak balik-balik lagi ke rumah. Sebelumnya ikut saya selama tiga tahun," kata ayah kandung bocah tersebut I Nyoman Gede Warga (43) kepada wartawan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Denpasar, Rabu (20/7/2022).
Sejak membawa kabur anaknya setahun lalu, Gede Warga tidak lagi ada komunikasi dengan ibu anaknya yang juga mantan istrinya, Dwi Novita Murti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gede Warga mengaku sempat mencari anaknya ke rumah mantan istrinya di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Namun, ayah dari mantan istrinya mengatakan bahwa Dwi Novita Dewi sedang berada di Kota Surabaya.
"Sudah berusaha mencari anak ke Banyuwangi, rumahnya kan di sana, rumah ibunya, dibilang di Surabaya sama bapak kandungnya. Terus Surabaya kan luas, mana saya bisa mencari, balik lagi saya ke Bali," jelasnya.
Untuk diketahui, Gede Warga awalnya menikah dengan Dwi Novita Murti beberapa tahun lalu. Dwi Novita Murti dinikahi sebagai istri kedua dengan status nikah siri atau hanya sah secara adat.
Dari pernikahannya dengan Dwi Novita Murti, Warga dikaruniai seorang anak bernama Ni Ketut Ayu Sumiasih (4). Sejak dibawa kabur ibunya setahun lalu, anak tersebut kemudian mempunyai nama panggilan Naya.
Naya merupakan anak keempat dari Gede Warga atau anak pertama dari istri kedua. Sebab Warga sebelumnya telah dikaruniai tiga orang anak dari istrinya yang pertama.
Namun istri kedua meninggalkan Gede Warga kurang lebih tiga tahun yang lalu. Kemudian ia tidak lagi ada komunikasi dengan istrinya itu sejak setahun lalu setelah Naya dibawa kabur.
"Saya kan sudah ditinggal lama, sudah ditinggal tiga tahun lebih saya. Cuma nikah di adat saja belum ada nikah aktanya belum ada. Sudah setahun lebih endak ada komunikasi. Kan udah pisah sama istri saya, sudah setahun lebih nggak ketemu, putus kontak. Awalnya ya ngambul-ngambul gitu, kabur begitu saja, mengajak anak saya langsung kabur," tuturnya.
Kini Warga kembali bertemu dengan Naya setelah setahun berpisah. Ia mengaku mendapatkan informasi keberadaan Naya yang telantar dengan kondisi luka memar dan patah tulang dari media sosial (medsos).
"(Tahu info) dari FB, media sosial, langsung sudah meluncur ke sini (RSUD Wangaya Denpasar). Liat ada berita anak telantar, kayaknya mirip kayak anak saya, terus saya berangkat lihat ke sini," kisahnya.
Nantinya setelah Naya sudah diperbolehkan pulang oleh pihak RSUD Wangaya Denpasar, Gede Warga mengaku akan kembali mengajak anak kandungnya itu tinggal bersama di rumahnya di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
(kws/kws)