Per 30 Desember 2022 mendatang, RSUP Sanglah Denpasar resmi berganti nama menjadi RSUP Prof. Dr. I. G. N. G. Ngoerah. Namun, masyarakat yang belum terbiasa tampaknya bakal kesulitan saat mengucapkan nama baru tersebut.
Hal itu tak ditampik oleh Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar, I Wayan Sudana. Agar lebih mudah, ia menyarankan masyarakat menyebut RSUP Prof Ngoerah saja.
"Supaya bisa lebih familiar dan lebih mudah dalam penyebutannya, cukup sebut RSUP Prof Ngoerah," kata Sudana, Jumat (15/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan nama RSUP Sanglah menjadi RSUP Prof Ngoerah telah disetujui berdasarkan surat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Badan Penanaman Modal terkait izin operasional Rumah Sakit per 7 Juli 2022. Perubahan nama itu sebelumnya diusulkan oleh Gubernur Bali kepada Kemenkes.
Menurut Sudana, peresmian nama baru pada 30 Desember mendatang sekaligus untuk merayakan hari ulang tahun ke-63 rumah sakit rujukan Bali dan Nusa Tenggara tersebut.
"Dengan nama baru ini, tentunya kita bisa mendapatkan spirit dan tambahan energi baru sehingga bisa memberikan pelayanan dan kualitas yang lebih baik lagi kepada masyarakat," imbuhnya.
Untuk diketahui, Prof. Dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah atau Prof Ngoerah merupakan dokter pertama yang turut merintis RSUP Sanglah. Prof Ngoerah pernah ditunjuk sebagai dokter kepresidenan Presiden Soekarno di Bali. Ia juga menjadi dokter spesialis pertama keturunan Bali dan spesialis saraf pertama di Bali.
Pada 26 April 1976, Prof Ngoerah mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia di Jakarta. Di bidang pendidikan, Prof Ngoerah sempat dipercaya sebagai Rektor Universitas Udayana pada 1968.
(iws/iws)