.webp)
Warga Malaysia dihebohkan peredaran minyak goreng oplosan dengan minyak doa. Temuan minyak goreng oplosan di Penang, Malaysia, dilaporkan pada Rabu (13/7/2022).
Pria berusia 50 tahun di Malaysia ditangkap di rumahnya Taman Seri Murni (Sungai Dua), karena mengoplos minyak goreng dengan minyak doa. Ia kemudian menjual minyak goreng oplosan ini dengan harga antara RM6 (Rp 20 ribu) hingga RM8 (Rp 27 ribu) per kilogram, lebih mahal dibanding minyak goreng pada umumnya. Di mana harga minyak goreng bersubsidi 1 kg RM2,50 (Rp 8.400).
Seperti dilansir dari detikFood, Pegawai Kementerian Perdagangan Domestik dan Urusan Konsumen Penang, A. Mogan mengatakan, pihak berwajib menemukan truk terparkir di belakang teras rumah pelaku. Sedangkan pria tersebut berada di bagian kargo kendaraan sedang memindahkan minyak goreng bersubsidi ke dalam tong sebelum dijual secara komersial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga menemukan 340 kilogram bungkus minyak goreng bersubsidi tersimpan di sebuah ruangan. Diduga produk itu digunakan sebagai tempat mentransfer minyak goreng bersubsidi ke tong industri. Pihak berwajib pun yakin pria tersebut sudah melancarkan aksinya mengoplos minyak goreng sejak beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan hasil penyelidikan, pria tersebut memiliki lisensi grosir untuk penjualan barang-barang pokok. Ia juga mengantongi izin pembelian minyak goreng dari tempat pengemasan dan mengirimkannya langsung ke pelanggan. Namun, ia menyalahgunakan izin tersebut dan malah mengoplos minyak goreng untuk dijual lebih mahal.
Sebagai informasi, minyak doa atau minyak urapan adalah bagian dari ritual ibadah umat Kristen. Minyak urapan konon disebutkan 20 kali dalam Alkitab dan digunakan di dalam Perjanjian Lama.
Minyak doa tersusun dari berbagai bahan seperti kayu manis, minyak zaitun, myrrh, calamus, cassia, dan banyak lainnya. Biasanya minyak doa dijadikan minyak oles di beberapa bagian tubuh. Tujuan penggunaan minyak doa adalah untuk menyucikan. Konon minyak ini digunakan secara eksklusif untuk para imam dan barang-barang Kemah Suci.
(irb/irb)
