Jadwal dan Niat Puasa Arafah Sebelum Hari Raya Idul Adha 2022

Jadwal dan Niat Puasa Arafah Sebelum Hari Raya Idul Adha 2022

tim detikEdu - detikBali
Kamis, 07 Jul 2022 23:35 WIB
Lantern that have moon symbol on top and small plate of dates fruit with dusk sky and city bokeh light background for the Muslim feast of the holy month of Ramadan Kareem.
Ilustrasi puasa. Jadwal dan Niat Puasa Arafah Sebelum Hari Raya Idul Adha 2022. Foto: Getty Images/iStockphoto/Baramyou0708
Bali -

Puasa Arafah dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Tahun ini jadwal puasa Arafah menurut Muhammadiyah dan pemerintah mengalami perbedaan.

Sesuai sidang isbat, pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022. Sehingga puasa Arafah yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022.

Berbeda sehari dengan Muhammadiyah yang menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022. Puasa Arafah menurut Muhammadiyah dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Juli 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Raya Idul Adha 2022 sesuai ketetapan pemerintah jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Sedangkan Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Kurban jatuh hari Sabtu, 9 Juli 2022.

Niat Puasa Arafah dalam Arab dan Artinya

ADVERTISEMENT

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala.

Dilansir dari detikEdu, menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim, niat puasa Arafah tidak harus dilakukan pada malam hari sebelum waktu berpuasa. Niat puasa sunnah boleh dilakukan pada pagi atau siang hari setelah waktu fajar selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Keterangan ini didasarkan dari keterangan hadits yang diceritakan Aisyah RA kala Rasulullah SAW berniat puasa di siang hari ketika tidak ada makanan.

Puasa Arafah dilakukan saat jemaah haji tengah melaksanakan wukuf di Arafah. Sebab itu, sultan Abdillah dalam Risalah Puasa mengatakan, puasa ini ditujukan bagi muslim yang tidak menjalankan ibadah haji.

Mengutip Tuntunan Manasik Haji dan Umrah terbitan Kementerian Agama (Kemenag), wukuf atau berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihram dilaksanakan saat matahari tergelincir pada 9 Dzulhijjah (hari Arafah) sampai terbit fajar hari nahar (Idul Adha) pada 10 Dzulhijjah.

Hal ini disebutkan dalam salah satu riwayat hadits dari Abdurrahman bin Ya'mar RA. Ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,

الحجُّ عرفةُ , فمن اَدْرَكَ لَيْلَةَ عرفةَ قبلَ طُلُوْعِ الفَجْرِ من ليلةِ جُمَعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّـهُ

Artinya: "Haji itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam hari jam'in (10 Dzulhijjah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji," (HR At-Tirmidzi).

Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah. Sementara itu, puasa Tarwiyah dilaksanakan sehari sebelum puasa Arafah yang artinya jatuh pada 8 Dzulhijjah.

Dalam keterangan hadits yang lain, Rasulullah SAW pernah menyinggung amalan puasa Arafah dan Tarwiyah. Keterangan hadits tersebut diriwayatkan dari Hafshah binti Umar bin Khattab kala menjelaskan amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah,

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh," (HR Ahmad dan An Nasa'i).

Menurut buku 165 Kebiasaan Nabi SAW oleh Abduh Zulfidar Akaha, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah dalam hadits di atas adalah puasa sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah yang mencakup puasa Arafah dan Tarwiyah.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads