RH, pria yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Karangasem ternyata sudah lima kali bolak-balik Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli. Lantaran kondisinya tak kunjung membaik, keluarga RH mengaku pasrah.
Rohana, ibu dari pria ODGJ itu mengatakan dirinya sudah tidak sanggup untuk mengurus anak satu-satunya tersebut.
"Saya sudah pasrah saat ini. Kalau boleh memilih, saya memilih mati saja daripada terus melihat kondisi anak saya seperti ini," kata Rohana saat ditemui detikBali di rumahnya, Rabu (6/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun kondisi kejiwaan anaknya mengalami gangguan, Rohana mengaku tidak pernah dipukul sama sekali. Hanya beberapa perabotan di rumahnya yang kerap dirusak oleh anaknya.
Paman RH, Syahrul mengatakan ponakannya tersebut sering pergi dari rumah dan baru pulang setelah 3-4 hari. Sempat suatu hari, Syahrul bertemu ponakannya itu di wilayah Subagan, Karangasem. Saat hendak diajak pulang, RH justru mencekik Syahrul dari belakang.
"Saya ajak pulang, dia mengangguk. Tapi setelah jalan, saya dicekik dari belakang. Untung ada warga yang menolong. Setelah itu saya kapok memboncengnya lagi," kata Syahrul.
Syahrul mengatakan, pihak keluarga sudah berusaha untuk mengobati RH. Lantaran kondisinya tak kunjung membaik, ibu RH memilih tidak lagi membawa anaknya berobat ke RSJ Bangli.
Syahrul menambahkan, RH sudah mengalami gangguan jiwa sejak masih berstatus sebagai siswa SMA. RH diduga terpukul dan sering melamun setelah ditinggal oleh sang ayah sejak masih kecil. Keluarga juga tidak mengetahui apakah ayah RH masih hidup atau sudah meninggal.
"Kemungkinan itu yang menyebabkan ia menjadi stres hingga kemudian menjadi seperti sekarang. Semenjak ditinggal pergi, ia terus menanyakan ayahnya," kata Syahrul.
Diberitakan sebelumnya, RH diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Karangasem, Rabu (6/7/2022). RH tersebut ditangkap setelah mengamuk di depan Villa Matahari yang berada di wilayah Jasri, Kelurahan Subagan, Karangasem.
Satpol PP Kabupaten Karangasem mengatakan, pria asal Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, itu sering membuat warga setempat resah. Warga bahkan sempat melaporkan hal tersebut ke Polsek Karangasem.
(iws/iws)