Jalan amblas di pesisir Pantai Pebuahan, menyebabkan 200 Kepala Keluarga (KK) di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, terdampak. Pasalnya, jalan ini merupakan akses satu-satunya warga sekitar.
Seperti diungkapkan salah satu warga, Muhajirin (35), aktivitas warga yang biasanya menggunakan jalan tersebut menjadi terganggu. Tidak hanya nelayan, yang merupakan mata pencaharian mayoritas warga, tetapi pedagang juga terdampak kerusakan jalan tersebut.
Dijelaskannya, jalan amblas menyebabkan sisi sebelah timur tidak bisa dilintasi dengan kendaraan dan hanya bisa dilintasi pejalan kaki. Sementara akses jalan dari arah timur sudah lebih dulu rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau putus, sampai rusak, nelayan tidak bisa aktivitas," ujarnya.
Jalan di pesisir Pantai Pebuahan yang amblas ini, lanjut Muhajirin, merupakan jalan utama. Sementara jalan alternatif lokasinya jauh dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Ia pun berharap kerusakan jalan di pesisir Pantai Pebuahan itu bisa segera ditangani. Selain karena jalan satu-satunya, juga untuk menjaga keamanan warga saat beraktivitas.
"Harapan saya sebagai nelayan biar cepat ditangani. Biar aman warga pesisir. Biar bisa beraktivitas biasa, tidak ada takut. Ini jalan satu-satunya. Warga tidur nyenyak tidak bisa, takut rumahnya rubuh," tukasnya.
Diberitakan, jalan rabat beton di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, amblas, Minggu (3/7/2022), karena tergerus abrasi. Jalan mulai tergerus sejak siang hari, dan pada Minggu sore sekitar 20 meter jalan rabat beton pun amblas.
Jalan amblas itu kini tak bisa dilalui kendaraan dan hanya bisa dilintasi pejalan kaki. Karena akses jalan dari arah timur sudah lebih dulu rusak.
(irb/irb)