Peternak di Bali Semringah Harga Sapi Naik saat PMK-Jelang Idul Adha

Peternak di Bali Semringah Harga Sapi Naik saat PMK-Jelang Idul Adha

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 03 Jul 2022 15:44 WIB
Pedagang sapi di Pasar Hewan Beringkit mengaku sangat khawatir pasca adanya sapi yang terjangkit PMK di Pulau Bali, Minggu (3/7/2022)
Suasana Pasar Hewan Beringkit, Mengwi, Kabupaten Badung jelang Idul Adha di Pulau Bali, Minggu (3/7/2022). Foto: Triwidiyanti
Badung - Peternak di Bali semringah harga sapi naik menjelang Hari Raya Idul Adha. Hal tersebut disebabkan karena ditemukannya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di tiga kabupaten di Bali yaitu Gianyar, Buleleng dan Karangasem.

Salah satu pedagang sapi I Made Darsana (56) asal Tabanan merasa diuntungkan karena harga jual sapi saat ini tinggi meski ada PMK. Terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha. Di mana saat Idul Adha tahun lalu harga sapi rata-rata dijual Rp 15 juta per ekor. Saat ini ia bisa menjual sapi Rp 21 juta per ekor.

"Ya diuntungkan dan nggak juga. Tapi memang sekarang ini harganya cenderung tinggi. Saya jual ini ke pembeli di Denpasar sapi besar ini Rp 21 juta," ungkapnya saat ditemui detikBali di Pasar Hewan Beringkit, Minggu (3/7/2022).



Pihaknya memastikan sapi yang ia kirim ke pembeli merupakan sapi sehat. Meski demikian ia pun tetap khawatir jika virus tersebut ditularkan dari pasar.

"Ya karena kan pasar itu tempat jual beli sepatu saya selalu cuci karena penularan dari sana," tuturnya.

Sementara, pengepul sapi asal Kintamani Wayan Kariarta (27) mengungkapkan para petani menjual sapinya karena tergiur harga yang ditawarkan sangat tinggi.

"Kalau saya pakai taksiran, tapi para petani itu jual Karena harganya tinggi apalagi ada PMK ini lumayan tinggi dan Idul Adha juga," katanya.

Meski saat ini diuntungkan, pihaknya tetap mengkhawatirkan jika virus tersebut merebak di wilayahnya.


(nor/nor)

Hide Ads