Pemerintah menyatakan bakal membuka lowongan untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) tahun 2022. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana mengatakan pihaknya telah mengusulkan sebanyak 2.072 formasi ASN.
"Usulan ini hanya untuk formasi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) saja, dengan rincian untuk formasi guru sebanyak 1.483, tenaga kesehatan 583, dan pertanian 6 karena ini sesuai dengan kebutuhan saat ini," ujar Ketut Lihadnyana pada detikBali, Kamis (30/6/2022).
Ia menjelaskan, untuk saat ini jumlah dokter yang statusnya PNS terbilang sedikit dan untuk guru serta pertanian pun juga sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Guru-guru juga banyak yang pensiun, apalagi sekarang ini Bali sedang banyak menambah sekolah. Ini artinya tidak hanya membutuhkan sarana gedung saja tapi Sumber Daya Manusia (SDM, red) juga harus ditambah. Intinya apa yang menjadi kebutuhan organisasi untuk mendukung program pemerintah itu yang akan kami penuhi dari segi SDM-nya," jelasnya.
Menurutnya, pihaknya juga mengacu pada surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor B/1161/M.SM.01.002021 tanggal 27 Juli 2021 perihal pengadaan ASN tahun 2022 yang dilakukan hanya untuk PPPK. Ketut Lihadnyana mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan kembali mengusulkan kebutuhan terkait formasi PPPK tersebut.
"Ini karena sistem pemerintah berbasis elektronik kami dinilai bagus sehingga kami akan mengusulkan untuk tenaga-tenaga IT. Tapi, kita akan berproses untuk bisa menambah formasi," ungkapnya.
Terkait, waktu pelaksanaan dibukanya lowongan tersebut, kata Ketut Lihadnyana, masih menunggu informasi selanjutnya dari pemerintah pusat. Disinggung mengenai adanya penghapusan tenaga honorer di instansi pemerintahan pada 28 November 2023 mendatang, Ketut Lihadnyana menyebut pihaknya tengah mengkaji hal tersebut.
"Ini sudah dirapatkan di pusat dengan mengundang Sekda juga. Di sana itu ada peluang-peluang tenaga honorer akan diangkat menjadi PPPK. Apabila tidak semua tenaga honorer diangkat ke PPPK atau PNS, nanti dari pusat akan mengambil kebijakan apakah dia akan di outsourcing-kan dalam bentuk tenaga adidaya atau sebagainya," terangnya.
Dirinya menilai tenaga honorer sangatlah dibutuhkan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.
"Tenaga honorer adalah tenaga intelektual. Tentunya, kami mengharapkan tenaga honorer di Bali adalah tenaga honorer yang bisa siap pakai karena kalau hanya siap kerja belum tentu mampu melaksanakan program dan tentunya harus ditingkatkan kompetensinya," tambahnya.
Secara nasional, jumlah lowongan ASN yang dibuka tahun ini, yakni sebanyak 1.086.128 orang. Menteri PANRB ad interim Mahfud MD menjelaskan setiap instansi telah menyampaikan kebutuhan ASN tahun 2022 ke Kementerian PAN-RB dan BKN.
(kws/kws)