Evakuasi kapal dimulai pada pukul 06.00 WITA hingga berhasil dievakuasi pukul 08.30 WITA. Evakuasi dilakukan dengan penarikan dengan tugboat, saat air pasang akhirnya berhasil lepas dari kandas dan KMP melanjutkan bongkar muatan di dermaga 1 Pelabuhan Gilimanuk.
Seluruh muatan kendaraan kemudian dikumpulkan di areal Pelabuhan Gilimanuk untuk pendataan penumpang dan proses administrasi. Penumpang lalu diminta mengurus klaim asuransi jika ada kerugian akibat kapal kandas lebih 24 jam.
Sementara petugas dari Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Gilimanuk melakukan pengecekan kapal. Pengecekan untuk memastikan penyebab mesin kapal mati hingga terseret arus dan kandas di dekat lampu merah atau tanda perairan dangkal di perairan Pelabuhan Gilimanuk.
Koordinator Satuan Pelaksana (Korsatpel) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan mengatakan, setelah penarikan kapal dengan tugboat langsung pengecekan kapal untuk memastikan penyebab mesin kapal mati hingga kandas. "Kita cek dulu, pastikan dulu penyebab matinya apa," kata Sastrawan, saat ditemui detikBali di dalam kapal KMP Nusa Dua, Senin (27/6/2022).
Berdasarkan keterangan dari pihak awak kapal. Dari keterangan, diawali oleh mesin mati. Sempat diperbaiki, karena tidak mampu minta pertolongan kepada local port services (LPS). Namun saat berusaha minta pertolongan terbawa arus ke kanan. Karena pada saat itu terjadi arus kuat.
Sebelumnya, KMP Nusa Dua mengalami mati mesin dan kandas di Perairan Selat Bali, Minggu (26/6/2022). Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 2.00 WITA. Sekitar satu jam berlayar di Selat Bali menuju Pelabuhan Gilimanuk, tiba-tiba kapal tersebut mati mesin sehingga tidak bisa melanjutkan pelayaran karena kandas sejak Minggu pagi sekitar pukul 4.10 WITA.
(kws/kws)