.webp)
Mengusung konsep menonton di mini studio bioskop, peluncuran album Scared Of Bums dilakukan di Gedung Kesenian Dharma Negara Alaya, Lumintang, Denpasar, Minggu (26/6/2022). Gitaris Eka Poglax mengaku ia dan rekan-rekannya membidik pangsa pasar musik baru, yaitu anak-anak. Namun, dari segi lirik, SOB masih mengusung isu-isu sosial di masyarakat.
"Kenapa memunculkan ikon tokoh Miniecraft, kalau itu dari SOYL (managemen). Tapi kami gak menutupi perkembangan musik di Indonesia sudah berubah dan anak-anak suka main game. Jadi kami bidik range barulah," ucapnya kepada detikBali.
Dengan mengundang kerabat dan rekan-rekan terdekat, serta para fans fanatik, Scared Of Bums tampil dengan lagu pembuka Delay, kemudian disusul lagu Runaway, dan terakhir lagu Tidak Pernah Mati. SOB tampil dengan gaya musik yang berbeda, tetapi tidak menghilangkan unsur musik melodic core-punk rock. Para penonton seolah terhipnotis dengan penampilan keempat personel SOB, yang terdiri dari bassis Arx, drummer Nova, vokalis Eka Bocare, dan gitaris Eka Poglax.
Sang vokalis Eka Bocare menuturkan, SOB kembali tampil meramaikan musik Bali setelah vakum selama dua tahun. Untuk mempertahankan eksistensinya, SOB memang menargetkan selalu berkarya, namun sayang peluncuran album harus tertunda karena pandemi. Selama vakum, untuk menjaga soliditas bermusik,ia bersama ketiga rekannya sering kumpul dan main musik bareng untuk menghilangkan bosan.
"Iya sebenarnya ini kan seharusnya di-launching 20 Mei 2022 lalu, saat kami ulang tahun, tapi mundur terus, makanya judul albumnya Delay," ucapnya tertawa.
Usai kembali meramaikan belantika musik Bali, rencana terdekat SOB akan manggung di desa-desa. Meski demikian, diakuinya mereka sangat rindu bermain di konser skala besar seperti Soundrenaline. "Tapi kami isi di festival-festival dulu lah," pungkasnya.
(irb/irb)
