Aksi seorang ibu yang meminta ganja medis dilegalkan demi pengobatan sang anak yang mengidap lumpuh otak atau cerebral palsy viral di media sosial. Ia juga membawa tulisan tuntutan kepada Mahkamah Konstitusi di tengah car free day (CFD), Minggu (26/6/2022).
Salah satu pengunggah perjuangan ibu yang viral tersebut adalah Dwi Pertiwi. Ia turut membagikan aksi viral tersebut lantaran memiliki nasib yang sama. Dwi Pertiwi memiliki seorang anak pengidap cerebral palsy bernama Musa. Namun, Musa yang juga sebagai pemohon uji materi larangan ganja untuk medis telah meninggal di usia 16 tahun.
Dwi bercerita ibu yang memperjuangkan pelegalan ganja medis dalam aksinya di CFD tersebut bernama Santi. Ia memiliki anak semata wayang yakni Pika, yang juga berjuang melawan cerebral palsy dan kerap mengalami kejang setidaknya dua kali dalam seminggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan setiap kali Pika kejang, hasil latihan fisioterapi, terapi wicara dan terapi-terapi tumbuh kembang lainnya kembali ke nol. Pika kembali lagi ke kemampuan awal dia seperti bayi, dia harus berjuang dari awal," ceritanya dalam akun Instagram pribadi @budhesomplak, dikutip detikHealth atas izin yang bersangkutan, Minggu (26/6/2022).
Sayangnya, kondisi Pika menurut Dwi terus melemah jika kejang kerap terjadi, baik dari kemampuan motorik hingga kognitif.
"Seperti aku utarakan berkali-kali, bahwa kejang adalah momok bagi semua orang tua anak yang menderita lumpuh otak. Dan pengalamanku membuktikan hanya ganja yang mampu menghentikan kejang tanpa efek samping," cerita Dwi, mengenang pengobatan sang anak.
Sebagai ibu yang juga turut merasakan derita perjuangan Santi, Dwi merasa Pika layak mendapatkan hak untuk sembuh dengan harapan Mahkamah Konstitusi segera melegalkan ganja medis untuk pengobatan agar tidak ada yang memiliki nasib sama dengan anaknya, Musa.
"Santi berjuang supaya tidak ada lagi Musa-Musa lainnya yang harus meregang nyawa hanya karena kami masih menunggu kepastian dari yang mulia Mahkamah Konstitusi," terang dia.
Momen tersebut juga diunggah oleh penyanyi Andien Aisyah yang saat itu juga bertemu dengan Ibu Santi. Andien Aisyah juga memberikan pelukan untuk memberikan dukungan.
"Anak ini namanya Pika. Pengidap cerebral palsy yang katanya sebenarnya paling efektif terapi pakai CBD oil. Bukan kebetulan, jika hanya mereka nggak tinggal di Indonesia. Anak-anak seperti ini pasti bisa lebih banyak tertolong huhu," cerita Andien dalam postingan Twitternya.
"Ternyata namanya Ibu Santi. Anaknya, Pika, mengidap Cerebral Palsy. Kondisi kelainan otak yg sulit diobati, dan treatment yang paling efektifnya pake terapi minyak biji ganja/CBD oil" tulisnya.
(nor/nor)