Penyidik Satuan Lalu Lintas Polres Tabanan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memastikan dugaan rem blong atau faktor teknis yang mengakibatkan tabrakan beruntun di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti.
Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, mengatakan bahwa proses pemeriksaan oleh KNKT masih berlangsung. Bahkan tim dari KNKT sudah meminta keterangan sopir bus pariwisata yang juga tersangka dalam tabrakan beruntun tersebut.
"(Tim KNKT) sempat meminta keterangan tersangka juga," kata Ranefli saat dihubungi detikBali, Selasa (21/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan, selain meminta keterangan tersangka, tim KNKT juga memeriksa bus dan kendaraan lainnya yang kini menjadi barang bukti.
"Berapa lama (pemeriksaannya) saya tidak mengetahui," katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya sedang melanjutkan pemeriksaan saksi-saksi. Ia memperkirakan jumlah saksi juga akan bertambah.
"Karena ada beberapa pemilik kendaraan yang rusak belum kami minta keterangannya," pungkasnya.
Secara terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tabanan, AKP Kanisius Franata, menyebutkan proses pemeriksaan terhadap saksi-saksi masih berlanjut. "(Penyidikan) masih lanjut," katanya.
Ia mengatakan tim KNKT juga sedang melakukan pemeriksaan. Selain memeriksa tersangka, tim tersebut akan meminta keterangan para saksi.
"Baru (setelah itu) mengarah ke kendaraan. Pemeriksaan saat ini masih pada saksi-saksi," pungkasnya.
Sebelumnya, polisi mengambil kesimpulan sementara mengenai penyebab tabrakan beruntun di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, pada Sabtu (18/6/2022) akibat rem blong.
"Diduga kuat disebabkan oleh rem blong," kata Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Senin (20/6/2022).
Ia menjelaskan, dugaan itu bukan hanya berdasarkan pengakuan Agus Supriyanto, sopir bus pariwisata yang kini ditetapkan sebagai tersangka dalam tabrakan beruntun tersebut.
"Bukan pengakuan tersangka saja. Termasuk guru dan murid yang duduk persis di belakang sopir," imbuh Ranefli.
Meski demikian, dugaan sementara penyebab tabrakan beruntun ini masih akan dipastikan lagi dengan meminta keterangan ahli dari pabrikan bus itu sendiri serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Semua rem sudah digunakan," jelasnya.
Pemeriksaan para saksi-saksi juga masih akan dilakukan. Sejauh ini keterangan baru dikumpulkan dari tujuh orang saksi termasuk tersangka.
"Karena di lokasi saat itu ramai. Tentu kami akan panggil saksi yang melihat kejadian ini," katanya.
(nor/nor)