Sebelum Tewas Tenggelam, Pria Asal Badung Teriak Minta Tolong

Sebelum Tewas Tenggelam, Pria Asal Badung Teriak Minta Tolong

tim detikBali - detikBali
Selasa, 21 Jun 2022 12:05 WIB
Ida Bagus Made Oka Astawa ketika menunjukkan lokasi korban tenggelam di Pantai Matahari Terbit, tepatnya di sebelah utara area pembangunan Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (21/6/2022) pagi.
Ida Bagus Made Oka Astawa ketika menunjukkan lokasi korban tenggelam di Pantai Matahari Terbit, tepatnya di sebelah utara area pembangunan Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (21/6/2022) pagi. Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali
Denpasar -

Korban tenggelam asal Badung, IGNPS (64), sempat teriak minta tolong sebelum tewas di Pantai Matahari Terbit, Denpasar, Bali. Ia diduga mengalami kram saat berenang.

Seperti diungkapkan saksi mata di lokasi kejadian, yakni Ida Bagus Made Oka Astawa. Saat peristiwa itu terjadi, Astawa sedang jalan-jalan pagi di seputar area pantai. Menurutnya, lokasi ini memang sering dikunjungi untuk berjemur dan berenang.

"Kalau pagi di sini memang selalu ramai. Banyak lansia yang datang untuk renang sama jemuran," ujar pensiunan karyawan hotel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban yang saat itu sedang berenang diduga kram. Lanjut Astawa, IGNPS sempat meminta pertolongan sebelum akhirnya tewas tenggelam. Namun, karena kebanyakan pengunjung saat itu lansia, jadi tidak ada yang berani menolong. Astawa pun langsung menghubungi Balawisata Denpasar.

"Waktu kejadian itu tidak ada yang berani menolong karena yang ada di sini juga kebanyakan lansia. Jadi, saat itu saya langsung menghubungi anggota Balawista Denpasar, kebetulan saya ada teman di sana," kata pria berusia 64 tahun in, ditemui detikBali di lokasi, Selasa (21/6/2022).

Sementara itu, Koordinator Balawista Denpasar, Wayan Sudiana, mengatakan korban datang ke pantai bersama teman-temannya. Peristiwa terjadi sekitar pukul 08.00 Wita. Pihaknya yang mendapatkan informasi dari warga, langsung mengerahkan 7-8 petugas ke TKP.

Namun, saat tiba di lokasi kejadian, korban sudah dalam kondisi meninggal. Korban diduga tidak bisa menyelamatkan diri karena kakinya kram.

"Korban mengalami kram dan tidak bisa menyelamatkan diri. Sampai di lokasi, anggota langsung mengevakuasi korban yang saat itu posisinya sudah telungkup dan meninggal," ucap Wayan Sudiana, ketika dihubungi detikBali pada Selasa (21/6/2022).

Saat ini jenazah sudah dievakuasi ke RSUP Sanglah menggunakan ambulans BPBD Denpasar, sedangkan Polair masih melakukan penyelidikan.




(irb/irb)

Hide Ads