Akibat PMK, Harga Sapi di Badung Melonjak Jelang Idul Adha

Akibat PMK, Harga Sapi di Badung Melonjak Jelang Idul Adha

Triwidiyanti - detikBali
Rabu, 15 Jun 2022 15:35 WIB
Suasana Pasar Hewan Beringkit di Jalan Kebo Iwa Mengwitani Banjar, Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung
Foto: istSuasana Pasar Hewan Beringkit di Jalan Kebo Iwa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Foto: ist
Badung -

Harga hewan sapi menjelang perayaan Idul Adha 1443 H melonjak tajam di Badung. Kenaikan ini diduga akibat adanya wabah virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda hewan sapi di provinsi Jawa Timur dan di Lombok, NTB.

Nyoman Sudiarsih Koordinator dan Seksi Humas Majelis Ta'lim Muallaf se-Kuta Utara, Badung mengungkapkan pihaknya setiap tahun rutin membeli sapi untuk kurban dan untuk tahun ini harganya melambung tinggi.

"Tahun ini harganya naik itu sekitar Rp 2-3 juta," ungkap Nyoman Sudiarsih Koordinator dan Seksi Humas Majelis Ta'lim Muallaf se-Kuta Utara, Badung kepada detikBali, Rabu (15/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kenaikan terjadi karena suplai sapi dari Jawa tidak bisa masuk ke Bali begitupun sebaliknya. Hal ini terkait dampak kebijakan pemerintah Provinsi Bali yang mewajibkan setiap sapi yang akan dikirim ke luar pulau harus dalam kondisi sehat dari wabah PMK.

Tahun lalu, katanya harga sapi dengan ukuran besar dibanderol seharga Rp 15 juta per ekor. Sedangkan tahun ini, Rp 18-21 juta per ekor.

Meski ada wabah PMK, pihaknya mengaku tidak takut untuk membeli sapi kurban. Karena katanya, pihak musala tempat ia bernaung sudah berkoordinasi dengan dokter hewan untuk memastikan sapi aman dari wabah.

"H-7 biasanya sapi sudah ada di Mushola Nurul Hikmah. Dan kita juga sudah koordinasi dengan peternak di Jimbaran itu kalau sapinya itu sehat, jadi amanlah dari PMK," ungkap wanita yang juga menjabat sebagai sekretaris Majelis Ta'lim ibu-ibu Mushola Nurul Hikmah, Kwanji, Dalung, Kuta Utara ini.

Sementara itu data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, untuk tahun 2022 sebanyak 34 ribu ekor sapi disiapkan untuk memenuhi kecukupan perayaan kurban di Kabupaten Badung.

"Berdasarkan hasil pendataan cacah jiwa ternak populasi sapi kita naik dari 21 ribu di tahun lalu jadi 34 ribu ekor di tahun 2022. Untuk kebutuhan Idul Adha di Badung tahun lalu 520 ekor. Saya yakin untuk kebutuhan sapi untuk hewan kurban di Badung mencukupi," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan kabupaten Badung I Wayan Wijana kepada detikBali, Rabu (15/6/2022).

Untuk kenaikan harga pihaknya tidak bisa turut campur karena hal itu menjadi kewenangan di pasaran. Pihaknya hanya memastikan bahwa stok sapi aman dan sapi dalam kondisi sehat.

Wijana pun memastikan bahwa wabah virus PMK tidak ada di kabupaten Badung dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah dokter hewan untuk rajin melakukan kontrol ke peternak-peternak sapi di kabupaten Badung.

"Kita imbau kepada para umat muslim di Badung yang hendak melakukan pemotongan hewan kurban bisa dilakukan di RPH (Rumah Pemotongan Hewan) di Mambal itu kita punya lengkap ada dokternya dan kita pastikan sapi di Badung kondisinya sehat," tandasnya.

Untuk tahun ini yang sudah bersurat ke pihaknya untuk melakukan pemotongan hewan kurban dari Yayasan Yatim Mandiri, katanya.

"Iya mereka rutin tiap tahun melakukan pemotongan di RPH Mambal tahun lalu 250 sapi, kalau tahun ini untuk jumlahnya kita belum ada jumlahnya," tutupnya.




(nor/nor)

Hide Ads