AP I Klaim Mahalnya Tiket Pesawat Tak Picu Penurunan Penumpang

AP I Klaim Mahalnya Tiket Pesawat Tak Picu Penurunan Penumpang

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 13 Jun 2022 10:32 WIB
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mulai menerapkan aturan perjalanan udara terbaru pada Rabu (18/5/2022).
Foto: Istimewa/Humas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Badung - Pihak Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mengklaim, mahalnya tiket pesawat terbang tak berdampak pada penurunan jumlah penumpang. Seperti ditegaskan General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan.

Saat dikonfirmasi, Handy mengklaim jika secara umum situasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali relatif normal dan tidak ada dampak atas kenaikan harga tiket pesawat. Sebaliknya, pihak Angkasa Pura I Ngurah Rai kata Handy masih optimistis melonjaknya harga tiket tak akan memberikan dampak signifikan terhadap jumlah penumpang yang menggunakan jasa penerbangan.

"Kami optimistis kenaikan harga tiket pesawat tidak akan memberikan dampak signifikan. Secara data, traffic penumpang tidak terjadi penurunan dan justru mengalami peningkatan dibandingkan awal pekan," terang Handy kepada detikBali.

Lanjut Handy, berdasarkan data Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Kamis (9/10/2022) adapun kedatangan domestik pada tanggal tersebut, tercatat ada sebanyak 12.114 orang. Kemudian keberangkatan domestik sebanyak 7.985. Sedangkan jumlah kedatangan internasional, yakni 6.184 dan keberangkatan internasional, yaitu 4.586.



Handy Heryudhitiawan memprediksi peningkatan traffic kedatangan penumpang akan terjadi pada bulan Juni 2022 seiring masa liburan sekolah.

Sedangkan dikonfirmasi terpisah, VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia, Diah Suryani Indriastuti mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen untuk menyediakan harga tiket yang sesuai dengan range Tarif Batas Atas (TBA), Tarif Batas Bawah (TBB) dan juga tuslah fuel surcharge yang dilakukan sesuai dengan aturan Pemerintah Indonesia.

Menurutnya, komitmen ini dilakukan untuk menjaga kinerja operasional maskapai di tengah harga avtur yang naik tajam saat ini.

"Penyediaan harga tiket sesuai tarif batas atas dan batas bawah juga sebagai bentuk komitmen Citilink untuk dapat terus menyediakan kebutuhan transportasi udara untuk menjaga konektivitas Indonesia," jelas Diah Suryani dikonfirmasi detikBali.

Imbuh Diah Suryani, pihaknya tak memungkiri jika fluktuasi harga avtur menjadi tantangan utama bagi pihaknya saat ini.

"Kami terus melakukan kajian dan analisis secara berkala untuk menentukan harga tiket pesawat,"imbuh Diah.

Meski harga tiket naik, kata Diah Suryani pihaknya memiliki beragam upaya agar penumpang tetap tertarik untuk menggunakan maskapai Citilink, dengan salah satunya terus beradaptasi dalam menghadirkan promo khusus.

Diantaranya, strategi yang dilakukan maskapai Citilink yakni dengan Flexy Flight yang memberikan fleksibilitas perubahan jadwal penerbangan bagi para penumpang dan lainnya. Hal tersebut lanjutnya sebagai upaya Citilink untuk memberikan kemudahan penumpang sebagai alternatif menurunkan harga tiket yang melonjak akibat dampak dari kenaikan bahan bakar.

Seperti diketahui, sejumlah tantangan masih membayangi industri penerbangan Indonesia.

Selain jumlah armada pesawat yang terus berkurang akibat efek pandemi, fluktuasi dan kenaikan harga avtur juga menjadi problematika yang harus dihadapi sejumlah perusahaan maskapai tanah air.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) RI, akibat dampak pandemi, dari total 550 armada, jumlah pesawat terbang Indonesia yang beroperasi saat ini hanya tersisa 350 armada.

Sisi lain, masih dari data statistik permintaan penumpang pesawat global diproyeksikan tumbuh 51 persen pada 2022. Prakiraan pertumbuhan ini dipicu seiring menurunnya kasus COVID-19 serta pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat di banyak negara.

Dampaknya, tingginya demand (permintaan) penumpang pesawat yang tak sebanding dengan jumlah armada dan naik turunnya harga avtur mengakibatkan tingginya harga tiket pesawat.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads