Kebersamaan mereka sendiri patut diacungi jempol, pasalnya Navicula dikenal sebagai band yang cukup lawas namun mereka masih nampak solid hingga kini. Gede Robi, vokalis Navicula mengatakan hal yang membuat bandnya langgeng lantaran mereka melakukan apa yang disukai secara bersama-sama. Komitmen pun dibangun berdasarkan do what we love.
"Apalagi hobi menghasilkan," kata Robi sambil tertawa dan disambut ketiga rekannya Dadang Pranoto (gitar), Palel Atmoko (drum) dan Krishnanda Adipurba (bas).
Dan terkait pembuatan video klip 'Kembali ke Akar', Robi menjelaskan bahwa apa yang disuarakan dari dahulu terutama saat pandemi menunjukan tes kekuatan masyarakat. "Apa yang kita suarakan dari dulu seperti lokal wisdom, untuk kekayaan lokal terbukti saat pandemi," ujarnya dalam jumpa pers, Senin, (6/6/2022).
Dan dahulu, hal itu menurutnya bukan menjadi skala prioritas, namun apa yang mereka suarakan justru terbukti pada saat pandemi seperti masalah kedaulatan pangan, berkebun di rumah dan masalah sampah. "Ternyata pada saat pandemi membuat masyarakat tahan misalnya suara dari Bali Resistance, kayak Teluk Benoa itu Oya pro dan kontra," ungkapnya.
Tema dari video klip single 'Kembali ke Akar' sendiri katanya, mengajak orang untuk mengingat kembali siapa identitas mereka dan asal usul mereka. Idenya sendiri berasal darinya (Robi) bersama Dibal Ranuh, Jasmine Okube dan Sandrina Malakiano.
"Konsep pembuatan video klip dibuat hampir seperti film, simbol profesi, peradaban dan sampah yang kita hasilkan dan kita sekarang kita balik lagi, visualnya adalah koreografi dan kostum," ujarnya.
Dalam video klip ini, lebih ditonjolkan simbol alam dan budaya. Yang tujuannya untuk mengingatkan kembali tentang alam dan budaya yang akan menyelamatkan manusia. Pembuatan video klip dilakukan di pulau Bali di tiga lokasi yaitu Tabanan, TPA Suwung dan Renon. Salah satu lokasi yang diambil dalam pembuatan video klip 'Kembali ke Akar' adalah pohon yang sempat viral, yaitu pohon Kayu Putih yang dipakai pemotretan oleh warga asing tanpa busana di kawasan Pura Babakan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Robi sendiri membantah jika pihaknya mengambil pohon tersebut setelah viral. Dan pihaknya tidak ada maksud atau tujuan apapun.
"Kita justru sebelum pohon itu viral sudah izin ke desa adat. Kita take tanggal 15 April kalau gak salah dan pohon itu baru viral tanggal 5 Mei 2022. Ada beberapa kandidat sebenarnya, beberapa tempat memang ada pohon beringin yang pernah kita foto tahun 2012. Ternyata pohon ini yang paling fotogenik, kebetulan aja dia," bebernya.
Navicula berharap lagu ini bisa meledak, mendapat award dan pesannya sampai ke pendengar. Untuk video klip 'Kembali ke Akar' akan dirilis di kanal YouTube Navicula pada 10 Juni 2022. Single ini sendiri merupakan salah satu rangkaian Home Sweet Home Tour 2022 Navicula.
Bagi kalian yang ingin menyaksikan langsung band cadas ini dapat langsung mengunjungi Renoma Cafe yang berlokasi di Hayam Wuruk, Denpasar pada 10 Juni mendatang. Untuk umum tiket dijual seharga Rp 50 ribu.
(nor/nor)