Penjualan berbagai kelengkapan dan hiasan penjor kian meningkat seiring Hari Raya Galungan dan Kuningan yang semakin dekat. Peningkatan ini sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Begitu juga yang terjadi di Kabupaten Tabanan. Warga nampak sudah memadati sejumlah tempat penjualan hiasan penjor berbahan daun lontar sejak Sabtu (4/6/2022).
Beberapa titik lokasi penjualan hiasan penjor yang ada di Kabupaten Tabanan, antara lain Pasar Tabanan atau Pasar Dauh Pala, ruas jalan di Kecamatan Tabanan, seperti di Jalan Anggrek, Desa Delod Peken.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah mulai (ramai) dari Sabtu kemarin. Mungkin akan sampai besok," jelas I Gusti Komang Muliada, salah satu penjual kelengkapan penjor di Jalan Anggrek, Senin (6/6/2022).
Ia menyebutkan, hampir semua kelengkapan dan hiasan penjor dicari pembeli. Mulai dari bambu yang menjadi tiang penjor sampai janur sebagai bahan hiasan setiap bagian penjor.
Begitu juga dengan hiasan yang tinggal dirakit yang rata-rata berbahan daun lontar. Mulai dari gembok yang dipasang pada bagian dasar penjor, bakang-bakang, oncer.
"Sampian, padi, sampai sanggah dan kelapa," imbuh Muliada, merinci bagian-bagian atau hiasan penjor yang banyak dicari pembeli.
Rentang harga masing-masing bagian penjor juga bervariasi. Untuk gembok, rentang harganya dari Rp 20 ribu sampai Rp 100 ribu bergantung modelnya.
"Bakang-bakang model kobra itu Rp 45 ribu. Bakang-bakang ratna Rp 25 ribu. Ada lagi bakang-bakang genjer Rp 20 ribu. Ada tiga model. Lain model, lain harganya," jelas Muliada.
Begitu juga dengan sampian. Harganya juga bergantung dari ukurannya. Mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 45 ribu.
"Semua bahannya dari daun lontar. Kalau pakai janur cepat kering. Yang pakai daun lontar ini tinggal dirakit saja," imbuhnya.
Disinggung soal penjualan saat ini, ia mengaku sebetulnya tidak jauh beda dibandingkan perayaan Galungan sewaktu pandemi COVID-19 terjadi.
"Sebetulnya tidak jauh beda dengan penjualan sewaktu (ramainya kasus) COVID-19. Karena kelengkapan atau hiasan penjor ini kan memang diperlukan," tuturnya.
Meski begitu, penjualan tertinggi yang ia rasakan terjadi pada Minggu (5/6/2022). Sehari berjualan, ia memperoleh Rp 7 juta.
"Kalau Sabtu kemarin cuma Rp 4 juta. Kalau sekarang belum tahu ya. Sekarang ini bisa dibilang masih ramai. Mungkin sampai Selasa besok. Karena besok penjor sudah harus dipasang untuk dipakai persembahyangan. Biasanya ada saja yang kepepet untuk beli," pungkasnya.
(kws/kws)