Hasil pemeriksaan polisi, pendaki asing itu tewas akibat terjatuh dari ketinggian 50 meter (sebelumnya ditulis 15 meter).
Adapun lokasi kejadian tergolong curam karena merupakan lereng gunung.
Polisi menyimpulkan, Robert tewas akibat tergelincir lalu terjatuh dari bibir tebing.
"Yang bersangkutan diduga kelelahan dan tidak hati-hati saat turun dari mendaki, sehingga terjatuh di kedalaman lereng 50 meter," jelas Kapolsek Kintamani, Kompol Benyamin Nikijuluw.
Dijelaskan, Robert Evans datang ke Kintamani bersama empat rekannya.
Aktivitas pendakian mereka ditemani pemandu lokal, Made Wage, dari Forum Pemandu Pendakian Gunung Batur (FP2GB).
Rombongan naik ke puncak pukul 03.30 WITA. Sejam menempuh perjalanan, korban bersama rekan-rekannya sempat berfoto-foto dan menikamti matahari terbit dari puncak Gunung Batur.
"Rombongan turun pukul 07.00 WITA," ujar Kapolsek.
Saat perjalanan turun, korban terpeleset lalu jatuh.
Rekan korban, Travis Steven Comeau yang juga dokter, bersama pemandu turun menyelamatkan korban. Sempat diberi penanganan awal, nyawa Robert akhirnya tak tertolong.
Akibat terjatuh dari ketinggian, korban mengalami cidera berat pada leher serta luka pada kedua lututnya.
"Saat dievakuasi juga dibantu banyak pemandu. Jenazah sudah dibawa ke RSU Bangli," pungkasnya.
(kws/kws)