Kebakaran hebat terjadi di sebuah rumah di Jalan Ratna, Gang Tunjung Nomor 17, Banjar Tatasan, Tonja, Denpasar Utara, Denpasar, Bali, pada Jumat (15/4/2022).
Bangunan rumah mewah berlantai dua milik pasangan suami istri (pasutri) Ifadloh Hidayati (41) dan Kusno (43) yang berprofesi sebagai anggota Polri dan berdinas di Polda Bali ini ludes terbakar.
Nahas, selain menghanguskan bangunan rumah, akibat peristiwa ini, mengakibatkan Luh Parmi (62) meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parmi yang merupakan tetangga dari pasutri anggota Polri ini dikabarkan meninggal setelah panik dan terjatuh ke lantai saat berusaha menyelamatkan diri.
Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi dikonfirmasi, Sabtu (16/4/2022) membenarkan.
Menurutnya, atas kejadian ini, polisi telah memintai keterangan sejumlah saksi."Saksi korban maupun warga sudah dimintai keterangan,"terang Sukadi.
Sukadi menjelaskan, kronologi kebakaran terjadi saat pemilik rumah (Ifadloh Hidayati) dan suaminya Kusno sedang melaksanakan salat tarawih.
Kata Sukadi, saat kejadian, hanya ada anak pertama korban, yakni Saksi Danis Arha (16).
"Korban baru mengetahui rumahnya terbakar sekitar pulul 20.45 WITA. Tepatnya saat pulang dari tarawih," jelas Sukadi.
Ditambahkan, sebelum kebakaran, dari keterangan Saksi Putu Adhi Narbayasa (24), tetangga yang tinggal di rumah nomor 18, saksi sempat mendengar suara ledakan keras.
Kesaksian Putu Adhi itu, kata Sukadi juga dibenarkan beberapa warga sekitar.
"Menurut saksi, suara ledakan itu mirip seperti ledakan suara petasan,"terang Sukadi.
Singkat cerita, kaget dan penasaran dengan suara ledakan, saksi langsung menengok ke arah rumah tetangganya (rumah korban).
Kemudian, saat menengok itulah, saksi Putu Adhi melihat ada kobaran api dan kepulan asap membumbung dari arah garase mobil di lantai satu.
Setelah mendekat, saksi melihat kobaran api keluar dari kap mobil Honda CRV DK 667 DF warna hitam milik korban.
"Saksi ini langsung spontan teriak minta tolong. Baru anak pertama yang sebelumnya ada di lantai dua turun menyelamatkan diri,"jelas Sukadi.
Bahkan, akibat teriakan Putu Adhi, beberapa warga yang tinggal di sekitar lokasi juga langsung keluar dan berdatangan membantu melakukan pemadaman seadanya.
Sayangnya, upaya warga tak membuahkan hasil. Sebaliknya, kobaran api makin membesar.
Khawatir api merembet, tetangga sebelah korban juga berupaya mengeluarkan perabot rumah dan barang berharga.
Nahas, saat usaha menyelamatkan diri itu, Luh Parmi yang tinggal di rumah nomor 19B, mengalami celaka.
Perempuan 62 tahun yang dikabarkan sudah sakit-sakitan dan saat peristiwa sedang menggendong cucunya, itu jatuh dan dinyatakan meninggal dunia di RS Puri Raharja.
"Informasinya sempat muntah-muntah. Kemudian saat keluar menyelamatkan diri sambil gendong cucu, korban ini jatuh dan pingsan. Sempat dilarikan ke RS, namun yang bersangkutan kemudian dinyatakan meninggal dunia,"terang Sukadi.
Selanjutnya usai dinyatakan meninggal, jenazah korban saat itu juga langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng untuk disemayamkan.
Sedangkan masih terkait kebakaran, kata Sukadi, api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.30 WITA.
"Ada lima unit mobil damkar dan ambulance,"terang Sukadi.
Sementara, kerugian akibat kebakaran, diduga korban mengalami kerugian hingga mencapai Rp 1 miliar.
Pasalnya, selain menghanguskan bangunan rumah mewah lantai dua, kebakaran juga memghanguskam perabot, barang berharga, serta satu unit mobil CRV .
"Untuk dugaan penyebab kebakaran, sementara diduga karena adanya korsleting pada kelistrikan mobil,"tukas Sukadi.
(Tim detikBali/kws)