Youtube For Kids, Seberapa Ramah untuk Anak?

Seri Cerdas Digital

Youtube For Kids, Seberapa Ramah untuk Anak?

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 16 Apr 2022 16:08 WIB
Ilustrasi Streaming YouTube
Ilustrasi (Shutterstock)
Denpasar -

Seberapa ramah aplikasi YouTube Kids untuk anak? Apakah tetap diperlukan pendampingan orang tua meski banyak klaim yang menyatakan bahwa YouTube Kids cukup selektif dalam memilah tayangan-tayangan untuk usia anak anak.

Seri cerdas digital Japelidi kali ini akan membahas soal ini bersama Kheyene Molekandella Boer, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman Kalimantan Timur yang juga anggota jaringan pegiat literasi digital (Japelidi).

Kheyene menilai, tetap diperlukan pendampingan orang tua saat menemani anak menonnton tayangan di Youtube Kids Anak-anak dan industri pertelevisian menjadi komponen yang tak terpisahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Segmentasi anak-anak juga dinilai cukup menjanjikan untuk sebuah industri pertelevisian. Mengingat, teknologi semakin dapat menciptakan beragam tayangan-tayangan untuk anak-anak. Bukan hanya melalui televisi saja, channel youtube kini juga menyediakan content khusus untuk anak anak.

Di Indonesia sendiri youTube Kids bisa diakses sejak tahun 2018. Konten di dalamnya pun dinilai ramah untuk anak-anak karena telah terseleksi ketat sehingga anak-anak tetap dapat menikmati tayangan seusianya tanpa khawatir mendapatkan tayangan-tayangan yang di luar batas usianya. YouTube Kids juga memiliki banyak sekali fitur yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak, sehingga anak anak dapat mengeksplorasi tontonan mereka. Terlepas dari selektivitas tontonan yang ada di YouTube Kids, orang tua juga harus berperan dalam mengontrol anak anak pada masa screen time.

ADVERTISEMENT

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan :

Temani Anak Menonton

Walaupun tayangan di YouTube Kids aman dan telah melewati akurasi yang ketat. Namun peran orang tua juga diperlukan dengan cara menemani anak menonton. Dalam proses ini orang tua sebagai penerjemah setiap adegan adegan yang ditonton oleh anak. Misalnya adegan kartun yang sedang membuang sampah pada tempatnya. Maka orang tua perlu juga memberikan penguatan dengan mengkorelasikan di kegiatan sehari-hari anak. Sehingga selain mendapat hiburan, anak anak juga mendapatkan edukasi dari tontonan tersebut.

Buat Kesepakatan Durasi Screen Time dengan Anak

Orang tua tidak boleh membiarkan anak menonton terlalu lama, karena akan berdampak candu bagi anak. Meskipun YouTube Kids dinilai memiliki tayangan yang ramah anak. Namun orang tua harus membuat kesepakatan dengan anak berapa lama durasi anak boleh menonton. Peraturan ini diharapkan dapat memunculkan kesadaran pada anak-anak bahwa aktivitas screen time diperlukan tetapi tidak boleh terlalu lama. Maka dengan sendirinya nanti anak akan mematikan gadget mereka secara mandiri ketika batasan waktu sudah terlewati dan tentunya tanpa perlu diperingatkan lagi oleh orang tua. YouTube Kids juga memberikan fasilitas bagi orang tua, untuk mengatur timer menonton YouTube Kids dengan cara yang mudah.

Maksimalkan Fitur

Youtube Kids juga menyediakan beragam fitur seperti music, learning, show dan explore. Damping anak dan orang tua sebaiknya memberikan penjelasan fungsi dari fitur-fitur tersebut serta bagaimana menggunakanya secara bijak. Sehingga anak dapat mengekplore tayangan sesuai dengan kesukaan mereka tentunya dengan pengawasan orang tua.

Blokir...!!!

Meski Youtube Kids dinilai ramah anak, namun orang tua tetap tidak boleh kebablasan untuk tetap memperhatikan tayangan yang ditonton anak. YouTube Kids menyediakan fasilitas bagi orang tua untuk memblokir serta melaporkan tayangan anak jika dinilai tidak bermuatan edukasi. Jadi peran orang tua sangatlah penting untuk menjadi filter kedua. Jadi, seramah apapun aplikasinya, akan lebih baik jika orang tua berperan dalam menuntun anak-anak mengenal tayangan yang ada di dalam gadget sebagai upaya untuk memberikan tontonan terbaik untuk anak-anak Indonesia.




(nke/nke)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads