Gegara Penemuan Gua, Ketut Nada Batal Bangun Kamar Mandi

Gegara Penemuan Gua, Ketut Nada Batal Bangun Kamar Mandi

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 13 Apr 2022 07:32 WIB
Penemuan lubang diduga goa di Tabanan, Bali
Lubang diduga gua yang ditemukan di pekarangan warga di Tabanan Bali. (Dok. Dinas Kebudayaan Tabanan)
Tabanan -

Penemuan gua di pekarangan rumah warga di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, menyisakan cerita dari I Ketut Nada, sang pemilik lahan. Rupanya, penemuan gua itu membuat rencananya membangun kamar mandi terpaksa dibatalkan. Pasalnya, lahan pekarangannya kini menjadi objek penelitian dari Balai Arkeologi dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali.

Demi memastikan bahwa obyek yang diduga cagar budaya itu tidak rusak, Dana memang diminta untuk menunda rencananya membangun kamar mandi. Pasalnya, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui secara pasti ihwal gua tersebut.

"Untuk sementara (pemilik diminta) menjaga obyek itu biar tidak terjadi kerusakan sampai ada penelitian lebih lanjut," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan I Wayan Sugatra kepada detikBali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nada sang pemilik lahan memang diketahui hendak membangun kamar mandi di lokasi penemuan gua itu. Namun saat proyek pembangunan kamar mandi baru dimulai, tanah di lokasi justru amblas.

ADVERTISEMENT

"Pemiliknya ada tempat kerja di situ. Pemiliknya itu mau membangun kamar mandi. Baru ditata, amblas tanahnya," jelas kata Sugatra.

Akibatnya, Dana kini menunda rencananya membangun kamar mandi sampai penelitian rampung. Terkait bisa atau tidaknya ia melanjutkan rencana pembangunan kamar mandi, sangat tergantung pada hasil penelitian tersebut.

Sebelumnya diberitakan sebuah lubang diduga gua ditemukan di pekarangan rumah salah seorang warga di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali.

Penemuan gua itu menghebohkan warga. Atas temuan itu, pihaknya di Dinas Kebudayaan bersama Balai Arkeologi dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali meninjau lokasi dan melakukan observasi awal terhadap temuan tersebut.

Menurut Sugatra, temuan tersebut diperkirakan gua yang di dalamnya terdapat empat relung atau ceruk. Keempat relung atau ceruk itu diduga berfungsi sebagai tempat semedi.




(nke/nke)

Hide Ads