Dua Siswa SMA dari Sumba Barat Daya dan Rote Terpilih Jadi Paskibraka di IKN

Kupang

Dua Siswa SMA dari Sumba Barat Daya dan Rote Terpilih Jadi Paskibraka di IKN

Yufengki Bria - detikBali
Rabu, 26 Jun 2024 13:26 WIB
Dua siswa SMA asal Sumba Barat Daya dan Rote Ndao terpilih menjadi Paskibraka 2024 di IKN.
Dua siswa SMA asal Sumba Barat Daya dan Rote Ndao terpilih menjadi Paskibraka 2024 di IKN. (Foto: Istimewa/dok. Disdikbud NTT)
Kupang -

Dua siswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih menjadi anggota Paskibraka di Ibu Kota Negara (IKN). Mereka siap mengibarkan Bendera Pusaka pada Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI, 17 Agustus 2024.

Dua siswa kebanggaan asal NTT itu yakni Frumentius Arison Ngongo berasal dari SMAS Santo Alfonsus Weetebula, Sumba Barat Daya dan Jessica Kristin Henuk dari SMAN 1 Lobalain, Kabupaten Rote Ndao.

"Mereka ada dua orang yaitu putra dan putri masing-masing satu orang yang terpilih menjadi anggota Paskibraka saat upacara di IKN," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) NTT, Ambrosius Kodo, kepada detikBali, Rabu (26/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ambrosius menjelaskan seleksi tersebut dilakukan oleh Badan Kesbangpol Provinsi NTT. Sebab, Disdikbud NTT, hanya mengeluarkan pemberitahuan kepada setiap sekolah agar mendaftarkan siswanya yang punya bakat dan pengalaman dalam paskibraka.

Kepala Sekolah SMAN 1 Lobalain, Jermias Manafe, menjelaskan Jessica Kristin Henuk merupakan siswi yang memiliki pengetahuan yang mumpuni. Sebab, sudah berulang kali menjadi anggota paskibraka, mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi.

ADVERTISEMENT

"Jadi, dia ikut seleksi dari kabupaten kemudian lolos ke tingkat provinsi baru lolos lagi ke tingkat nasional. Memang dia sangat bisa karena dari beberapa segi, dia punya kelebihan dalam kedisiplinan saat berlatih," ujar Jermias saat dihubungi detikBali, Rabu.

Jermias mengatakan sejak kelas satu SMA, Jessica sudah dibekali dengan latihan baris-berbaris dari Polres Rote Ndao dan Kodim 1627 Rote Ndao saat pengenalan lingkungan sekolah.

"Di sekolah juga, kami sering buat lomba gerak jalan antar kelas. Sehingga mereka sudah terdidik," katanya.

Dia menegaskan selama berlatih, siswi kelas XI B, itu tak ada mentor karena sudah ada dasar peraturan baris-berbaris (PBB). Selain itu, ayah Jessica merupakan polisi yang masih aktif. Tentunya, Jermias berujar, saat di rumah pasti mendapat latihan dasarnya.

"Saat ini, dia sudah berangkat ke Kupang sejak pekan lalu untuk berlatih," terangnya.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads