Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Herman Mahaputra segera memanggil manajemen PT Rajawali Buana Agung. Musababnya, PT Rajawali Buana Agung sebagai rekanan RSUP NTB diduga tidak membayarkan gaji puluhan satpam rumah sakit tersebut selama dua bulan.
"Jadi RSUP NTB itu memiliki mitra pihak ketiga untuk melakukan kerja sama dalam mengorganisir seluruh sekuriti (di RSUP NTB)," kata pria yang akrab disapa Dokter Jack itu, Sabtu (9/9/2023).
Sekitar 96 satpam di RSUP NTB menggelar demonstrasi untuk menagih gaji mereka yang belum dibayarkan pada Kamis siang (7/9/2023). Jack mengaku sudah menegur vendor penyedia tenaga keamanan di rumah sakit yang dia pimpin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah mengirim surat teguran. Kalau surat itu tidak diindahkan, kami akan ambil alih pengelolaannya ke koperasi di RSUP," imbuh Jack.
Jack menerangkan surat teguran untuk PT Rajawali Buana Agung telah dikirim pada Jumat (1/9/2023). Ia memberi kesempatan kepada perusahaan tersebut hingga Senin pekan depan.
"Itu panggilan terakhir. Apapun hasilnya, kami (RSUP) akan bertanggung jawab dan akan ada keputusan hari Senin (11/9/2023)," tegasnya.
detikBali telah mencoba menghubungi Direktur PT Rajawali Buana Agung Ruhman terkait tuntutan para satpam RSUP NTB. Namun, Ruhman belum merespons hingga berita ini diterbitkan.
(iws/iws)