Takjil adalah menu yang tidak boleh dilewatkan saat berbuka puasa. Takjil yang dihidangkan mulai dari kurma, makanan khas, minuman dingin, dan lain sebagainya.
Ada kue khas Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bisa dijadikan takjil. Tentu tidak ada salahnya mencoba kue-kue manis khas NTT untuk berbuka puasa.
Apa saja kue khas NTT yang bisa dijadikan takjil? Yuk simak ulasannya berikut ini yang dirangkum detikBali dari berbagai sumber.
1. Kue Manggulu
Kue manggulu merupakan kue yang memiliki bentuk menyerupai dodol dan hanya dapat ditemukan di Kabupaten Sumba Timur. Kue yang berbahan dasar kacang tanah dan pisang ini memiliki proses pembuatan yang cukup lama karena masih menggunakan metode tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, kue manggulu dibuat dengan menggunakan pisang kepok yang dimasak lalu dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah itu pisang yang sudah kering dapat ditumbuk bersamaan dengan kacang yang sudah disangrai hingga halus dan bisa dibentuk.
Kue ini biasanya dibungkus dengan menggunakan daun pisang kering yang dipercaya dapat membuat makanan menjadi lebih awet. Umumnya harga kue manggulu dibanderol mulai dari Rp 10 ribu per kotak.
2. Gula Hela
Gula hela merupakan jajanan khas dari daerah Sabu, NTT. Gula ini terbuat dari nira pohon lontar dan memiliki tekstur yang keras menyerupai batang kayu.
Meskipun keras, jajanan ini sangat diminati karena memiliki rasa yang manis dan keunikannya yang memiliki tekstur keras.
Gula hela terkenal dengan nama gula tarik ini juga memiliki proses pembuatan yang unik. Yaitu dengan cara nira pohon lontar ditarik panjang kemudian dipotong menjadi beberapa bagian kecil sebelum akhirnya dibungkus dan dijual. Anda bisa menemukan gula tarik ini di toko oleh-oleh khas NTT dengan harga yang terjangkau.
3. Kue Cucur Oesao
Kue ini sudah pasti tidak asing bagi anda. Ya, di NTT tepatnya di Kupang, Anda juga bisa menemukan kue cucur khas dengan nama Kue Cucur Oesao.
Kue ini bentuknya tidak beda dengan kue cucur pada umumnya. Anda dapat membeli kue cucur oesao ini dengan harga Rp 10 ribu untuk satu piring. Jika ingin dijadikan oleh-oleh, Anda dapat membelinya dengan harga Rp 20 ribu yang berisi 18 kue.
4. Jawada
Jawada juga dikenal dengan kue rambut. Anda dapat menjumpai kue ini di pusat oleh-oleh khas NTT khususnya di Flores.
Kue ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan nira, gula, garam, dan air. Pembuatan adonan kue rambut ini terbilang gampang gampang sulit karena tidak boleh terlalu kental dan cair agar bentuk yang didapatkan menyerupai rambut.
Tekstur kue rambut ini terbilang renyah dan juga tahan lama walaupun tidak ditambahkan pengawet.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Kupang |
5. Kue Kompiang Longa
Kue kompiang longa merupakan kue khas yang berasal dari Manggarai, NTT. Kue yang berbentuk oval dan berwarna coklat ini dihasilkan dari pembakaran di atas bara.
Salah satu sisi kue memiliki butiran kecil yang disebut longa yang menjadi asal-usul nama kue ini juga. Kue ini diketahui pertama kali dibuat tahun 1983 di Kota Ruteng dan terinspirasi dari kue khas Negeri Cina yang memiliki lubang di bagian tengah dan dimodifikasi dengan menghilangkan lubang tersebut.
Dilansir dari laman resmi detikcom, sudah banyak toko yang menyediakan jajanan ini dengan berbagai varian. Seperti varian rasa daging, coklat, keju dan lain-lain.
Harganya pun bervariasi tergantung toko seperti di Toko Kompiang Komey yang menjual kompiang original seharga Rp 2.000/picis
6. Kue Lekun
Kue lekun merupakan kue khas NTT yang biasanya dibuat ketika ada ritual adat kebun dan juga mengantar mas kawin. Kue ini berbahan dasar tepung beras, ketan hitam, dan dicampur dengan kelapa parut, larutan gula, dan pisang yang dicampur menjadi adonan lalu dimasukkan ke dalam bambu untuk dibakar.
Ketika matang, bambu akan dibelah dan lekun yang memiliki bentuk memanjang akan diiris bulat dan disajikan bersama teh atau kopi. Anda dapat menjumpai kue lekun ini di berbagai toko oleh-oleh khas NTT.
Artikel ini ditulis oleh Dewa Gede Kumara Dana, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/irb)