
AS-Inggris Dianggap Gagal Perlambat Serangan Houthi di Laut Merah
Gempuran udara AS dan Inggris berulang kali terhadap Houthi di Yaman dianggap telah gagal memperlambat serangan pada kapal-kapal di wilayah tersebut.
Gempuran udara AS dan Inggris berulang kali terhadap Houthi di Yaman dianggap telah gagal memperlambat serangan pada kapal-kapal di wilayah tersebut.
Pasukan Amerika Serikat (AS) telah menembak jatuh dan menghancurkan sebuah rudal milik kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang siap diluncurkan.
Uni Emirat Arab (UEA) telah mendanai pembunuhan bermotif politik di Yaman, berdasarkan penyelidikan BBC.
uru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan kapal tanker minyak Inggris, Marlin Luanda, terkena rudal yang ditembakkan oleh Angkatan Laut Yaman.
Pasukan Amerika Serikat menyerang sebuah rudal antikapal di wilayah Yaman yang dikuasai kelompok Houthi, yang menurut mereka siap ditembakkan.
Kemenangan tidak akan mudah bagi satuan tugas internasional AS, Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda, yang berniat menghancurkan sasaran Houthi di Yaman.
Delegasi kelompok pemberontak Houthi melakukan kunjungan langka ke Moskow, Rusia.
Serangan AS ke Yaman mendapat protes dari pendukung Houthi. Mereka berdemo dengan membawa senapan mesin.
Houthi menggelar parade militer untuk 20 ribu rekrutan anggota baru. Mereka melambaikan senjata dan meneriakkan slogan-slogan anti-Israel dan anti-Amerika.
AS mengklaim rentetan serangannya bersama sekutunya, Inggris, telah menghancurkan sedikitnya 25 fasilitas peluncur rudal Houthi di wilayah Yaman.