
Bursa Wall Street Anjlok, Saham Google Hingga Apple Rontok
Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street anjlok pada Senin (9/5) dan memperpanjang kerugian sejak minggu lalu.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street anjlok pada Senin (9/5) dan memperpanjang kerugian sejak minggu lalu.
Bursa di kawasan Asia mayoritas dibuka ambles ke zona merah menyusul anjloknya bursa saham AS alias Wall Street pada Jumat dini hari waktu Indonesia.
Indeks saham Amerika Serikat (AS) tercatat mengalami penurunan pada perdagangan Selasa waktu setempat.
Indeks Dow Jones tercatat turun 980 poin atau sekitar 2,8%. Hal ini disebabkan adanya ekspektasi pasar terkait kemungkinan naiknya suku bunga acuan di AS.
Industri minyak AS ogah meningkatkan pasokan produksinya, guna menyelamatkan warga AS dari harga gas yang semakin tinggi. Justru mereka menyalahkan Wall Street
Pengawas Keuangan Negara Bagian New York melaporkan, rata-rata bonus para pekerja di Wall Street tahun lalu telah melonjak 20% ke level tertinggi sejak 2006.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (16/3).
Wall Street pada perdagangan Kamis (17/2) anjlok. Hal ini seiring memanasnya konflik Rusia dan Ukraina yang membuat investor panik dan beralih ke obligasi.
Saat ini pasar saham AS berada di posisi gelembung besar atau superbubble. Situasi saat ini disebut dampaknya akan lebih lama dari sebelumnya.
Pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street 'kebakaran' pada perdagangan Jumat (21/1), imbas tertekan oleh jatuhnya harga saham Netflix sebesar 21,8%.