
Bursa Saham AS Rontok Buntut Serangan Israel ke Iran
Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Jumat (13/6/2025).
Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Jumat (13/6/2025).
Bursa saham di wilayah Asia-Australia terjun bebas bersamaan, Jumat (13/6/2025). Serangan Israel ke Iran jadi biang keroknya, membuat pasar kalang kabut.
IHSG ditutup menguat di level 7.230,74, naik 1,65%. Transaksi mencapai Rp 16,67 triliun dengan 352 saham menguat.
IHSG melemah 1,70% di sesi I perdagangan, dipicu penurunan saham perbankan besar. Volume transaksi mencapai Rp 13,73 triliun dengan 450 emiten merosot.
Capaian IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) terbaik di ASEAN, setara NYSE. Namun, 2024 hanya 41 emiten, terendah dalam lima tahun terakhir.
Federal Reserve, dipimpin Jerome Powell, menolak intervensi untuk pasar saham AS yang anjlok akibat kebijakan perdagangan Trump.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona hijau usai dibuka melemah pada perdagangan Jumat (11/4/2025).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok mengikuti bursa saham global.
IHSG menunjukkan tren positif dengan penguatan 5,02% di level 6.267 pada sesi I perdagangan.
IHSG dan bursa Asia lainnya juga menunjukkan penguatan signifikan.