
Imunisasi Polio di Aceh Terus Digalakkan
Munculnya kembali kasus polio disebabkan oleh rendahnya cakupan vaksinasi. Sejumlah kota mulai melakukan kegiatan imunisasi polio untuk mencegahnya.
Munculnya kembali kasus polio disebabkan oleh rendahnya cakupan vaksinasi. Sejumlah kota mulai melakukan kegiatan imunisasi polio untuk mencegahnya.
Munculnya kembali kasus polio disebabkan oleh rendahnya cakupan vaksinasi. Hal itu terjadi lantaran adanya pandemi Covid-19 di Indonesia.
Noval Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) buatan Bio Farma disebut dapat memutus penyebaran virus polio. Menurut ahli, vaksin ini telah diakui di 13 negara.
Pemerintah mengebut pemutusan mata rantai virus polio. Beberapa tindakan yang dilakukan antara lain mengejar jumlah imunisasi dan melakukan surveillance.
Beberapa gejala seperti lemas, panas, refleks menurun akan dialami oleh pasien polio. Namun dari gejala tersebut hanya 0,1% yang menyebabkan kelumpuhan.
Menyusul polio yang baru-baru ini dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), Menkes RI meyebut kini ada 3 kasus polio di Aceh. Ini gejala dan penularannya.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan kasus polio belum ditemukan di Ibu Kota usai pemerintah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus polio.
Kisah seorang pria yang hidup dengan paru-paru besi akibat infeksi polio. Penyakit ini sangat mematikan dan membuat pengidapnya mengalami kelumpuhan dan cacat.
Virus Polio di Indonesia menjadi Kejadian Luar Biasa usai ditemukan satu kasus di Aceh. Diketahui pasien belum vaksin polio. Ini kronologi awal-gejalanya.
Kemenkes mendeklarasikan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan satu kasus polio tipe 2 di Aceh. Kasus ini wajib menjadi perhatian semua provinsi.