
Ilmuwan Penemu Vaksin COVID-19 Rusia Tewas Dicekik dengan Sabuk
Seorang ilmuwan penemu Vaksin COVID-19 Rusia ditemukan tewas dengan luka cecikan di lehernya. Kematiannya menambah daftar tokoh penting Rusia yang tewas.
Seorang ilmuwan penemu Vaksin COVID-19 Rusia ditemukan tewas dengan luka cecikan di lehernya. Kematiannya menambah daftar tokoh penting Rusia yang tewas.
Ilmuwan Rusia penemu vaksin COVID-19 Sputnik V tewas dibunuh. Kematiannya dicurigai sebagian pihak.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada pengaruh invasi Rusia ke Ukraina terhadap proses perizinan untuk vaksin buatan Rusia, Sputnik. Berikut penjelasan WHO.
Vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V, disebut dibuat dari cetak biru vaksin AstraZeneca yang dicuri. Benarkah hal tersebut? Ini klarifikasinya.
Vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V, sampai saat ini masih belum mendapat izin WHO. Alasannya dilaporkan karena proses produksinya gagal memenuhi standar.
Vaksin Sputnik belum akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19. Sementara vaksin yang sudah didistribusikan sampai saat ini jumlahnya sekitar 116 juta.
Meski sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM. Menurut pihak Kementerian Kesehatan, vaksin Sputnik rencananya belum akan digunakan.
Vaksin Sputnik-V sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM per hari Rabu, 25 Agustus 2021. Berikut serba-serbi vaksin buatan Rusia ini.
Presiden Guatemala Alejandro Giammattei mengumumkan negaranya telah membatalkan pemesanan batch kedua sebanyak delapan juta dosis vaksin COVID-19 buatan Rusia.
Sang presiden Rusia membandingkan vaksin Sputnik dengan senapan serbu buatan era Uni Soviet. Kapan vaksin itu digunakan di Indonesia?