
5 Negara Pemberi Utang Terbesar ke RI, China Bukan Nomor 1
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) periode Mei 2024 berada di angka US$ 407,3 miliar atau setara dengan Rp 6.577,8 triliun.
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) periode Mei 2024 berada di angka US$ 407,3 miliar atau setara dengan Rp 6.577,8 triliun.
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) periode Mei 2024 tercatat US$ 407,3 miliar atau setara dengan Rp 6.577,8 triliun.
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia per April 2024 sebesar US$ 398,3 miliar atau setara dengan Rp 6.492,2 triliun.
Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal I 2024 mencapai US$ 403,9 miliar atau setara Rp 6.489 triliun.
Penurunan cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah & kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.
Per Februari 2024, utang luar negeri bank BUMN tercatat US$ 6,6 miliar, lebih rendah dari posisi Februari tahun sebelumnya US$ 8,0 miliar.
BI mencatat utang luar negeri Indonesia pada Februari 2024 mencapai US$ 407,3 miliar atau setara Rp 6.598 triliun (kurs Rp 16.200), naik tipis 0,2%.
Utang luar negeri Indonesia pada Januari 2022 menurun. ULN Indonesia pada akhir Januari 2022 tercatat sebesar US$ 413,6 miliar atau sekitar Rp 6.437 triliun.
Cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 mengalami penurunan. Penurunan cadangan devisa ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe berjanji akan mulai membayar utang luar negeri. Namun, hal itu baru bisa dilakukan dalam kurun 2027-2042.