
Hotspot Sumsel Mulai Melonjak, Terbanyak Berada di Muba
Kenaikan hotspot pada Mei itu seiring dengan masuknya musim kemarau di Sumsel. Diprediksi kemarau tahun ini akan terjadi hingga November mendatang.
Kenaikan hotspot pada Mei itu seiring dengan masuknya musim kemarau di Sumsel. Diprediksi kemarau tahun ini akan terjadi hingga November mendatang.
Muara Enim meningkatkan status siaga darurat bencana asap akibat karhutla, sebagai antisipasi dini menghadapi musim kemarau tahun ini.
Hotspot yang terdeteksi di Sumsel mulai alami kenaikan pada Mei (108 titik). Juni kembali naik, terhitung 1-20 Juni angkanya sudah 113 titik
Hotspot di Sumsel saat ini melampaui jumlah titik panas sepanjang 2022 yang hanya 2.364 titik dan 2021 sebanyak 2.794 titik.
BPBD Sumsel mencatat dari awal tahun hingga kini tercatat sudah ada 1.153 hotspot di wilayah tersebut.
Ratusan hotspot atau titik panas terpantau di Sumatera hari ini. Dari jumlah itu, Bangka Belitung tercatat paling banyak disusul Sumatera Selatan dan Riau.
BPBD Sumsel menyebut sejak 1-31 Juli, hotspot Sumsel sudah mencapai 530. Tertinggi sepanjang tahun ini.
Puluhan titik panas muncul di Sumbar imbas kemarau yang melanda sejumlah daerah. Pemprov Sumbar kini berupaya memadamkan titik panas yang muncul.
Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba) dan Ogan Komering Ilir (OKI) sudah menetapkan status siaga darurat karhutla, sementara 9 daerah lain belum keluar.
Puncak kemarau Juli-Agustus ditandai terpantaunya 4 hotspot di Sumatera pada Senin (1/7/2024). Dua hotspot berada di Jambi dan dua lainnya di Sumatera Selatan.