
Jelang Pemilu 2024, Polres Klungkung Bentuk Cyber Troops Awasi Buzzer
Polres Klungkung membentuk Cyber Troops yang bertugas memantau media sosial menjelang Pemilu 2024. Mengawasi buzzer.
Polres Klungkung membentuk Cyber Troops yang bertugas memantau media sosial menjelang Pemilu 2024. Mengawasi buzzer.
"Kekesalan masyarakat pada buzzer itu karena ada ketidakadilan itu. Kalau saya pribadi, kalau Istana pakai buzzer boleh nggak?" kata Hendri Satrio.
Melalui riset dari Oxford, fakta-fakta seputar buzzer politik di Indonesia tersorot. Berikut adalah tilikan periset dari Inggris soal 'pasukan siber' di RI.
Penelitian dari Universitas Oxford menelisik pasukan siber atau buzzer politik di 70 negara. Buzzer politik di Indonesia disebut terdiri dari robot dan manusia.
"Aktivitas pasukan siber pada banyak bentuk organisasi dan beragam aktor memengaruhi media sosial untuk membentuk opini publik, mengatur agenda politik."
Buzzer atau tentara siber di negara ini ternyata masih tergolong kasta rendah dibanding yang ada di negara lain. Namun, nilai kontrak bisa mencapai Rp 50 juta.
Polres Magelang membentuk pasukan siber untuk mencegah penyebaran radikalisme dan hoax terkait isu SARA di medsos. Selain itu, apa lagi antisipasi mereka?
Tim Cyber Troops Polda Jatim akan mengawasi media sosial yang melakukan kampanye hitam untuk menyerang calon kepala daerah. Ada 4 medsos yang akan dipantau.