
Eksodus Warga Ponorogo Termakan Fatwa Meteor Jatuh Saat Ramadhan
Awal Maret 2019, terjadi eksodus warga Ponorogo ke Malang. Mereka termakan fatwa meteor jatuh di bulan Ramadhan sebagai salah satu tanda kiamat.
Awal Maret 2019, terjadi eksodus warga Ponorogo ke Malang. Mereka termakan fatwa meteor jatuh di bulan Ramadhan sebagai salah satu tanda kiamat.
Selama 2019, publik dikagetkan pernyataan M Romli, Pengasuh Ponpes di Malang jika kiamat sudah dekat. Jemaah seakan tersihir, khususnya warga dari empat kota.
Sebanyak 52 warga Ponorogo eksodus ke Malang karena isu kiamat sudah dekat. Ada 7 ajaran Thoriqoh Musa yang menyihir mereka.
Masih ingat 52 warga Ponorogo mondok ke Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang ? Mereka yang disebut jemaah Thoriqoh Akhmaliyah As-sholihiyah, kembali ke Ponorogo
Pemkab Ponorogo masih berupaya untuk memulangkan 52 warganya yang mondok ke Malang. Pemkab membetuk tim khusus untuk dikirim ke Malang.
Ratusan jemaah dari berbagai daerah menetap di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin, Kabupaten Malang. Sebagian besar dari mereka terancam kehilangan hak pilih.
Fatwa kiamat sudah dekat diduga tidak hanya menyihir puluhan warga di Ponorogo. Doktrin ini juga diyakini oleh banyak warga di Jember, Jombang dan Mojokerto.
Jemaah Thoriqoh Musa atau Thoriqoh Akmaliyah As-sholihiyah mempunyai sosok pemimpin di Mojokerto. Ia merupakan santri Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin.
Doktrin kiamat sudah dekat juga menyihir satu keluarga di Kabupaten Jombang. Keluarga ini nekat menjual rumah dan ternak sebagai bekal hidup di sebuah ponpes.
Sepasang suami istri asal Kabupaten Mojokerto diduga turut terpapar isu kiamat sudah dekat. Mereka bergabung ke Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin di Malang.