
Internet Mengubah Wajah Wawonii Timur Laut Dari Tantangan ke Peluang
Hidup tanpa internet menjadi tantangan bagi masyarakat Kecamatan Wawonii Timur Laut. Namun berkat program BAKTI, koneksi internet membawa perubahan nyata.
Hidup tanpa internet menjadi tantangan bagi masyarakat Kecamatan Wawonii Timur Laut. Namun berkat program BAKTI, koneksi internet membawa perubahan nyata.
Seorang perantau asal Jawa Timur membawa kecintaannya terhadap batik ke Pulau Wawonii. Ia mendirikan rumah batik dan memberdayakan masyarakat setempat.
Kehadiran akses internet turut mendorong lahirnya berbagai inovasi di SMPN 1 Wawonii Timur. Sosok kepala sekolah bertekad membawa sekolahnya ke era digital.
Syalisatul mendirikan rumah batik di Konawe Kepulauan, membuka peluang baru bagi warga. Inisiatif ini mengubah stigma batik sebagai budaya Jawa.
Setiap pagi, para siswa memindai barcode untuk mencatat kehadiran. Data yang tercatat meliputi nama, foto, waktu kedatangan, dan jumlah hari kehadiran.
Menjadi seorang guru di pedalaman yang jauh dari pusat kota tak mematahkan semangat Ansarullah Thamrin Mardhan untuk memajukan sekolahnya.
Di Indonesia, masyarakat umumnya mengenal batik dari wilayah-wilayah di Pulau Jawa, seperti Solo, Jogja, Cirebon hingga Pekalongan.
Pantai Kampa yang berada di Wawonii, Konawe Kepulauan memiliki bentang alam yang memikat. Di sekitar pantai ini juga ada villa yang cocok untuk healing.
Kehadiran akses internet turut mendorong lahirnya berbagai inovasi teknologi bahkan di wilayah terpencil.
Sotong menjadi hasil laut populer di Wawonii, Konawe Kepulauan. Selain menjadi makanan sehari-hari, sotong juga bisa dijadikan sumber bisnis camilan renyah.