
Varian JN.1 Picu Kenaikan Kasus COVID-19 di Indonesia
Kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Menurut laporan Kementerian Kesehatan, kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia meningkat sebesar 11,76 persen
Kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Menurut laporan Kementerian Kesehatan, kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia meningkat sebesar 11,76 persen
Kemenkes mencatat, hingga Mei 2024, kasus konfirmasi COVID-19 di RI meningkat 11,76 persen pada minggu ke-18 tahun 2024 dibandingkan minggu sebelumnya.
Kasus COVID-19 di Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan. Kementerian Kesehatan RI menyebut sebagian besar kasus didominasi varian JN.1
Seiring dengan lonjakan jumlah kasus COVID akibat varian JN.1, dua gejala baru terkait infeksi COVID-19 baru-baru ini terkuak. Seperti apa?
Tidak seperti varian terdahulu, COVID-19 varian JN.1 memicu gejala berbeda seperti hidung berair hingga kerap kelelahan. Ini keluhan terbanyak.
Seorang lansia berusia 60 tahun di Lamongan positif COVID-19. Meski demikian belum diketahui apakah pasien terpapar varian baru JN.1.
Belakangan kasus COVID-19 kembali naik di beberapa negara, termasuk di China. Hal ini disebut membuat krematorium di negara tersebut mulai kewalahan.
Seorang pasien COVID-19 dengan infeksi varian JN.1 meninggal di Batam. Lantas, apa saja gejala yang ditimbulkan varian ini dan seberapa besar fatalitasnya?
Belum vaksin COVID-19 booster, begini kondisi pasien COVID-19 JN.1 yang meninggal di Batam. Sempat dirawat intensif di ICU.
Kementerian Kesehatan RI menemukan 112 kasus COVID-19 varian JN.1 di Indonesia. Sudah ditemukan beberapa kasus di Bandung. Begini situasinya.