
AS Terancam PHK Gelombang Kedua, Stimulus Dianggap Tak Cukup
Pandemi virus Corona telah mengakibatkan ekonomi di beberapa negara anjlok dan menyebabkan jutaan orang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pandemi virus Corona telah mengakibatkan ekonomi di beberapa negara anjlok dan menyebabkan jutaan orang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Amerika Serikat (AS) kembali meluncurkan paket stimulus untuk penanganan pandemi virus Corona.
Realisasi stimulus fiskal yang disalurkan pemerintah untuk penanganan pandemi COVID-19 disebut rendah jika dibandingkan dengan negara lain.
Salah satu strategi penting yang harus ditempuh selama periode krisis adalah menjaga stabilitas permintaan masyarakat.
Pengusaha menilai stimulus di tengah pandemi Coronan belum terlalu dirasakan dunia usaha.
Eropa adalah salah satu negara yang mengalami tekanan paling kuat dan membutuhkan stimulus untuk kembali ke kondisi yang baik.
Otoritas Malaysia membebaskan pajak penjualan sebesar 100% untuk mobil rakitan lokal (CKD) dan 50% untuk mobil yang diimpor utuh (CBU).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani membeberkan usulan ke pemerintah untuk stimulus modal kerja bagi dunia usaha.
Pengusaha mengusulkan stimulus modal kerja sebesar Rp 625 triliun. Stimulus dibutuhkan untuk membantu pelaku usaha dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Sudah dua bulan sektor pariwisata sudah menyetop akses untuk wisata para turis. Tak adanya kegiatan sama sekali membuat pariwisata terpuruk.