
Usai Badai Corona, Ekonomi AS Siap Cetak Rekor Baru
Perekonomian Amerika Serikat (AS) disebut sedang menuju era keemasannya atau Goldilocks.
Perekonomian Amerika Serikat (AS) disebut sedang menuju era keemasannya atau Goldilocks.
AS punya stimulus jumbo senilai US$ 1,9 triliun atau setara Rp 27.358 triliun untuk warganya sampai September 2021. RI bisa kecipratan dampaknya.
Paket stimulus US$ 1,9 triliun atau setara Rp 27,4 kuadriliun (kurs Rp 14.430) telah ditandatangani Presiden AS Joe Biden. Ekonomi AS bisa lari lebih kencang?
Stimulus yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui perintah Presiden Joe Biden disebut bisa menjaga ekonomi AS dalam beberapa tahun ke depan.
Wall Street tercatat mengalami peningkatan pada Senin (15/3). Bahkan indeks S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi.
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menilai risiko inflasi tidak besar usai bantuan stimulus besar-besaran diteken Presiden Joe Biden.
Presiden AS Joe Biden resmi menekan Undang-undang (UU) stimulus dengan besaran US$ 1,9 triliun atau sekitar Rp 27.170 triliun. Berikut fakta-faktanya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menandatangani stimulus ekonomi senilai US$ 1,9 triliun setara Rp 27.170 triliun. Bakal dipakai buat apa aja sih?
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden resmi menandatangani Undang-undang (UU) stimulus sebesar US$ 1,9 triliun atau sekitar Rp 27.170 triliun.
Partai Demokrat di Kongres AS telah menyetujui rencana stimulus COVID-19 US$ 1,9 triliun atau sekitar Rp 27 kuadriliun (kurs Rp 14.400) pada hari Rabu kemarin.