
Jalan Terjal Nera Menuntut Ilmu: Naik Turun Bukit-Seberangi Sungai
Nera Nur Puspita, siswa SMA Saguling, menempuh perjalanan 3 km setiap hari ke sekolah dengan berjalan kaki dan menyeberangi sungai menggunakan rakit.
Nera Nur Puspita, siswa SMA Saguling, menempuh perjalanan 3 km setiap hari ke sekolah dengan berjalan kaki dan menyeberangi sungai menggunakan rakit.
Donasi untuk pembangunan jembatan di Maros, Sulawesi Selatan, terus bertambah. Yuk, ikut berkontribusi agar siswa tak lagi perlu berenang di sungai yang deras.
Demi ke sekolah, anak-anak Dusun Damma, Desa Bonto Matinggi, Sulsel, bertaruh nyawa dengan menyeberangi sungai yang deras. Tak ada pilihan lain.
Proyek jembatan di Maros terbengkalai. Alhasil, siswa harus berenang ke sekolah.
Siswa di Maros menyeberang sungai dengan berenang agar bisa sekolah. Sebab, pembangunan jembatan terbengkalai.
Impian siswa dan warga untuk segera dibangunkan jembatan dalam waktu dekat, tampaknya sulit terwujud. Mereka harus tetap bersabar.
Para siswa ini belajar di tempat mirip pondok dan duduk lesehan. Tidak ada ruang belajar-mengajar seperti sekolah lain.
Siswa dari seberang sungai setiap pagi harus menyeberang sungai untuk ke sekolah. Jika getek rusak, maka menggunakan sampan yang harus didayung sendiri.
Jalur transportasi satu-satunya ke desa Melidi cuma menggunakan boat dan berlayar menyusuri sungai Tamiang. Butuh waktu 5 jam lamanya.