
Saham & Obligasi Asia Terus Dilirik di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Asia tetap primadona bagi investor di 2025, dengan peluang dari transformasi digital dan inovasi.
Asia tetap primadona bagi investor di 2025, dengan peluang dari transformasi digital dan inovasi.
Pasar saham Asia Pasifik lesu akibat konflik Timur Tengah.
Saham-saham dan obligasi di Asia merosot pada Jumat (19/4). Sementara mata uang safe-haven, emas, dan minyak mentah melonjak imbas ketegangan di Timur Tengah.
Pasar saham Asia diyakini dibuka lebih rendah pada perdagangan Jumat (24/7).
Meningkatnya kasus Corona baru di beberapa wilayah jadi dalangnya.
Rata-rata nilai transaksi perdagangan saham BEI pada pekan pertama 2017 tercatat mengalami penurunan sebesar 33,66% menjadi Rp 5,25 triliun.
Meningkatnya spekulasi pada saham-saham second liners yang mewarnai transaksi di penghujung tahun tidak hanya dikarenakan sepinya transaksi saham.
Mengakhiri perdagangan Jumat, IHSG ditutup turun 15,166 poin (0,30%) ke 5.027,704. Sementara indeks LQ45 ditutup melemah 4,682 poin (0,56%) ke 828.746.
Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup menguat 28,016 poin (0,56%) ke 5.070,886. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 4,528 poin (0,54%) ke 837.956.
Mengawali perdagangan Jumat, IHSG dibuka terpangkas 7,478 poin (0,15%) ke 5.035,392. Sementara indeks LQ45 dibuka terkoreksi 1,588 poin (0,13%) ke 831.840.