
Direktur RS Al-Shifa Ngaku Disiksa Selama Ditahan Israel
Mohammed Abu Selmia yang merupakan Direktur RS Al-Shifa, rumah sakit utama di Gaza, mengaku dirinya disiksa selama berbulan-bulan dalam tahanan Israel.
Mohammed Abu Selmia yang merupakan Direktur RS Al-Shifa, rumah sakit utama di Gaza, mengaku dirinya disiksa selama berbulan-bulan dalam tahanan Israel.
Pasien di RS Al Shifa Gaza membutuhkan evakuasi secepatnya. Jika tidak segera dilakukan, mereka akan meninggal.
Israel telah menarik mundur pasukannya dari RS Al-Shifa di Gaza setelah 2 minggu pengepungan. Setelah dikepung, komplek medis tersebut hancur total.
Israel meninggalkan kehancuran pada RS Al-Shifa di Gaza setelah melakukan operasi militernya di sana. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecam tindakan ini.
RS Al-Shifa di Gaza hancur setelah diserang militer Israel secara membabi-buta. Begini potret kerusakan rumah sakit tersebut.
Gencatan senjata tak kunjung tiba. Israel masih terus menggempur Jalur Gaza dengan brutal. Rumah Sakit (RS) diserang dengan membabi-buta.
Israel bombardir Gaza secara brutal padahal sudah ada resolusi PBB minta gencatan senjata.
Militer Israel mengklaim telah membunuh seorang agen Hamas di RS Al Shifa di Gaza. Agen tersebut merupakan kepala bagian keamanan Hamas.
Setelah dua minggu tertahan, WHO berhasil mendistribusikan bantuan ke Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza. Rumah sakit tersebut dilaporkan telah kembali beroperasi.
WHO kembali mengunjungi RS Al-Shifa di Gaza pada Sabtu (23/12). Pihaknya juga mengirimkan bantuan ke sana dan tiga rumah sakit lainnya di Gaza.