
Keraton Yogyakarta: Djaduk Adalah Seniman yang Menginspirasi Generasi Muda
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengaku kehilangan atas meninggalnya seniman Djaduk Ferianto.
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengaku kehilangan atas meninggalnya seniman Djaduk Ferianto.
Kerabat Djaduk dan Butet Kertaredjasa, Goenawan Mohamad, mengucapkan rasa duka yang mendalam. Ia menyebut sosok Djaduk mampu 'membawa air untuk orang lain'.
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) dan segenap keluarga besar Bagong Kussudiardja kehilangan sosok pemimpin atas wafatnya RM. Gregorius Djaduk Ferianto.
Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia pada usia 55 tahun. Di akhir hidupnya, ia diketahui menggemari dunia fotografi dan menggelar pameran tunggal.
Pendiri sekaligus sutradara Teater Gandrik, Jujuk Prabowo, syok mendengar kabar Djaduk Ferianto meninggal dunia.
Dekat dengan musik Jawa, Djaduk terbuka untuk mendengarkan musik asing. Ia seakan mengabaikan pakem seni musik tradisi dan lebih melebarkan ruang ekspresinya.
Di penghujung hidupnya, Djaduk Ferianto yang dikenal sebagai pendiri ansambel Kua Etnika menggelar pameran fotografi 'Meretas Bunyi' di Yogyakarta.
Di mata keluarga selama ini almarhum Djaduk Ferianto dikenal sebagai pribadi yang baik dan sering gojek atau bercanda bersama.