
Kominfo Interogasi BSI Soal Dugaan Kebocoran Data
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku telah bertemu dengan pihak dari Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk membahas dugaan kebocoran data
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku telah bertemu dengan pihak dari Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk membahas dugaan kebocoran data
Kabar terbaru menyebutkan data nasabah Bank Syariah Indonesia disebar grup ransomware di dark web. Pihak BSI menegaskan data dan dana nasabah tetap aman.
Layanan BSI sempat mengalami gangguan selama beberapa hari dan diklaim telah diserang oleh hacker LockBit 3.0. Apa yang mesti dilakukan oleh nasabah?
Geng ransomware LockBit 3.0 mengklaim curi data 1,5 TB dari server BSI dan meminta tembusan dengan tenggat waktu sampai hari ini, jika tidak akan dibocorkannya.
Kementerian Kominfo terus berkoordinasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) terkait serangan siber yang terjadi di perbankan syariah tersebut.
Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan beberapa hari yang diduga akibat serangan siber. Apa tindakan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN)?
Direktur Utama BSI Hery Gunardi angkat bicara usai geng ransomware LockBit mengklaim telah meretas 1,TB data bank tersebut. Berikut pernyataannya...
Bank Syariah Indonesia diduga menjadi korban geng ransomware LockBit. Bahkan, mereka mengklaim telah mencuri 1,5 TB data BSI. Siapa mereka?
LockBit mengaku mencuri data berukuran 1,5 TB dari Bank Syariah Indonesia (BSI) dan mengancam akan membocorkan data tersebut ke publik. Data apa saja?
Bank Syariah Indonesia sempat mengalami gangguan. Geng ransomware LockBit mengaku sebagai dalangnya. Bahkan mereka mengatakan sudah mencuri 1,5 TB data BSI.