
Satu Lagi Aturan Aneh Keraton Agung Sejagat, Pengikut Dilarang Bawa HP
Bergabung menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat Purworejo diharuskan mematuhi sejumlah aturan. Salah satunya dilarang membawa handphone.
Bergabung menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat Purworejo diharuskan mematuhi sejumlah aturan. Salah satunya dilarang membawa handphone.
Rencana pendirian Keraton Agung Sejagat rupanya sudah diwacanakan sejak 2018 lalu. Namun, baru terealisasi pada akhir tahun lalu. Begini perjalanan singkatnya.
'Raja' Keraton Agung Sejagat Toto Santoso mengobral janji manis untuk merekrut para anggotanya. Salah satu korban mengaku senang dengan ditangkapnya Toto.
Meski mengaku sebagai 'raja' Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Toto Santoso ternyata tidak memiliki istana. Selama ini, si 'raja' Toto ngekos di Yogyakarta.
Polisi mengungkap 'Raja' Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso, memilih Jawa Tengah sebagai lokasi mendirikan 'kerajaan' setelah gagal beraksi di Yogyakarta.
Berbagai barang bukti diamankan polisi dari 'Raja' dan 'Ratu' Keraton Agung Sejagat yang kini ditetapkan tersangka, mulai softgun hingga mahkota.
Selama menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat, para anggotanya dimintai duit jutaan rupiah. Diduga uang itu digunakan salah satunya untuk membangun keraton.
Polri mengatakan 'Raja dan Ratu' Keraton Agung Sejagat menipu korbannya dengan modus menyetor biaya seragam hingga kartu anggota.
Kemunculan Keraton Agung Sejagat membuat geger masyarakat Purworejo. Salah seorang mantan pengikut kelompok ini angkat bicara.
Polda Jateng meningkatkan penyelidikan Kerajaan Agung Sejagat ke tingkat penyidikan. Dalam prosesnya, polisi menggandeng Universitas Diponegoro (Undip).